Kapal Tenggelam
Keluarga Korban KM Sinar Bangun, Khayria, Gelar Doa Bersama, Endang Iklas dengan Nasib Putrinya
Satu di antara korban bernama Khayria (29) warga Jalan Sisingamangaraja gang Mandailing, hingga kini belum ditemukan.
Laporan wartawan Tribun Medan / M Fadli
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Lima hari sudah pascatenggelamnya kapal mesin Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
Tenggelamnya kapal mesin Sinar Bangun pada Senin (18/6/2018) menelan banyak korban.
Hingga kini 191 orang, penumpang KM Sinar Bangun masih dinyatakan hilang pada peristiwa nahas tersebut.
Satu di antara korban bernama
(29) warga Jalan Sisingamangaraja gang Mandailing, hingga kini belum ditemukan.
Di hari kelima pasca hilangnya Khayria, keluarga dan teman-teman korban menggelar doa bersama di kediamannya.
Ibunda Khayria, Endang Pasaribu (56) mengatakan, masukan-masukan dari kawan-kawan Khayria untuk menggelar doa bersama untuk mendapatkan petunjuk.
"Ibu menggelar acara doa bersama ini, bertujuan untuk mengirim doa agar Khayria bisa ditemukan baik dalam keadaan hidup dan mati. Kemarin kami kembali ke sana bersama opung, kemanakan, dan keluarga lainnya, namun hasilnya belum ada," ucap wanita berkerudung merah jambu ini kepada Tribun Medan sembari meneteskan air mata, Jumat (22/6/2018).
Jadi pas di sana, sambung Endang, untuk keluarga bersabar saja dulu, dikarenakan tim sar terus berupaya mencari korban-korban.
Baca: Masih Belum Ditemukan, Ini Ucapan Terakhir Khayria Handayani yang Terngiang di Benak Sang Ibu
Baca: Khayria Handayani Hobi Berpetualang dan Cinta Alam, Pernah Berkembah di Danau Toba
Baca: Mengerikan Kapten KMP Sumut II Ini, Tinggalkan Korban KM Sinar Bangun saat Minta Pertolongan
Baca: Kapal Sinar Bangun Sudah 20 Tahun Tapi Malah Dijadikan 3 Tingkat, Lihat Fotonya Sebelum Tenggelam
Baca: Belum Ditemukan setelah Pergi Bersama 9 Rekannya, sang Ibu Berharap Khayria Pulang dengan Selamat
"Setelah mendapatkan keterangan tersebut dari tim SAR, kami pun pulang. Sementara apapun hasilnya ibu mengikhlaskannya," sambungnya.
Tak hanya menggelar doa bersama, keluarga juga menyantuni anak-anak yatim piatu.
Terlihat di depan rumah Khayria masih terpasang tenda biru. Tidak hanya itu, sanak famili dan kerabat kerja Khayria masih memadati kediamannya.
Saat Tribun Medan berada di kediamannya, satu persatu teman-teman kerja Khayria berpamitan menyalami ibundanya.
Saat proses salam menyalami, terlihat air mata Endang, ibunda Khayria meneteskan air matanya.
(cr3/tribun-medan.com)
