73 Tahun Indonesia
Anak-anak Terpidana Terorisme Kibarkan Bendera Merah Putih di Pesantren Al Hidayah
Pesantren yang didirikan oleh seorang mantan teroris bernama Ustaz Ghozali, untuk mendidik anak-anak terpidana terorisme
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ada pemandangan menarik yang terlihat dalam acara memperingati HUT ke-73 Republik Indonesia (RI) di Pesantren Al Hidayah di Jalan Kutalimbaru, Kelurahan Namorih, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pesantren ini, merupakan pesantren yang didirikan oleh seorang mantan teroris bernama Ustaz Ghozali, untuk mendidik anak-anak terpidana terorisme agar menjauhi faham radikal.
Karena para anak-anak terpidana terorisme, kerap mengalami diskriminasi lantaran kejahatan orangtuanya. Kini mereka di tampung di pesantren al-Hidayah.
Dalam memperingati HUT ke-73 RI tahun ini, putra putri mantan anggota teroris menjadi pasukan pengibar bendera upacara bendera di Pesantren Al Hidayah milik mantan teroris tersebut.
Baik para peserta maupun petugas pasukan pengibar bendera, terlihat begitu semangat dalam melaksanakan upacara.
Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu yang turut hadir dalam acara menyambut baik, gagasan pengibaran bendera yang dilakukan oleh para santri Pesantren Al Hidayah.
"Pasukan pengibar bendera memang sengaja diambil dari santri Pesantren Al Hidayah," kata Martualesi, Jumat (17/8/2018).
Aksi Mendebarkan Anak Kecil Panjat Tiang Selamatkan Upacara Bendera, Ditonton Jutaan Kali
Tali Bendera Putus saat Upacara 17 Agustus, Camat dan Tentara Kalang Kabut, Anak Kecil jadi Pahlawan
"Para santri pengibar bendera ini, merupakan anak- anak dari mantan anggota teroris di Kota Medan," sambungnya.
Sudah Dilarang Pemerintah Arab Saudi, AHY dan Annisa Berfoto di Masjidil Haram
Jual Pelajar SMA Kepada Polisi, Pria Ini Ditangkap Polda Sumut
Lebih lanjut, Martualesi menjelaskan bahwa pemilik Pesantren Al Hidayah adalah Ghozali yang juga merupakan mantan pentolan teroris. Mulai dari pengibar bendera hingga komandan upacara seluruhnya putra-putri mantan anggota teroris yang menjalani pendidikan di pesantren.
Mau Liburan Bersama Keluarga di Lokasi Wisata yang Kekinian, Datang ke Sini Aja
Wali Kota Medan Sebut Pembangunan yang Kurang Merata karena Keterbatasan Dana
"Jadi benar pesantren ini memang milik ustad Ghozali mantan anggota teroris," pungkas Martualesi.
Mau Nikah Tapi Bingung Milih Konsep, Yuk Cari Inspirasi di Wedding Festival 2018
Ini Pesan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw Sambut HUT ke-73 Republik Indonesia
Perlu diketahui, dalam upacara kemerdekaan ini, juga dihadiri oleh Kepala Perlindungan BNPT Brigjen Herwan Khaidir dan sejumlah mantan anggota teroris salah satu di antaranya Mustafa yang dulu terlibat kasus perampokan Bank Lippo di Jalan Dr Mansur Medan pada tahun 2003 silam.
(cr9/tribun-medan.com)