Suap PLTU Riau
Perintah Ketum Golkar! Pengakuan Tersangka Eni Maulani Saragih Ini Mengejutkan
Kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 menyeret mantan Menteri Sosial Idrus Maham dan anggota DPR Eni Maulani Saragih
TRIBUN-MEDAN.COM - Penyidikan kasus dugan korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1 yang menyeret mantan Menteri Sosial Idrus Maham dan anggota DPR Eni Maulani Saragih menguak hal baru.
Tiga hari berturut-turut sejak Senin hingga Rabu (29/8/2018) kemarin, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih Maulani diperiksa maraton oleh KPK.
Usai pemeriksaan kemarin, Eni Maulani Saragih yang menggunakan busana biru tua dibalut rompi oranye KPK, mengaku mendapat perintah dari ketua umum untuk mengawal proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1.
Eni Maulani Saragih merupakan kader Partai Golkar.
Sayangnya, Eni Maulani Saragih tidak menyebut siapa ketua umum yang memerintahkan dirinya untuk mengawal proyek itu.
Baca: Gak Disangka Ekspresi Megawati kala Jokowi dan Prabowo Berpelukan
Baca: Soeharto Nekat ke Mesir Jelang Lengser, Tercium Gelagat Buruk di Jakarta - Tragedi Berdarah Trisakti
"Karena saya petugas partai, saya petugas partai, kalau ada (perintah) pasti kan saya ada ketua umum," terang Eni Maulani Saragih.
Di kasus ini, Eni Maulani Saragih diduga menerima uang dari pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo pada November-Desember 2017, sebesar Rp 4 miliar.
Kala itu Partai Golkar masih dipimpin Setya Novanto.
Peralihan kepemimpinan baru terjadi saat Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK atas kasus KTP elektronik.
Setya Novanto digantikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di pertengahan Desember 2017.
Sebelum peralihan, Idrus Marham yang saat itu menjadi Sekretaris Jenderal, ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar.
Baca: Video Ayah Tega Ikat Anak Perempuannya di Belakang Mobil Viral
Eni Maulani Saragih juga mengakui meneima uang untuk Munaslub Partai Golkar pada Desember 2017 lalu. Ia mengaku saat itu bertugas sebagai Bendahara Pelaksana Munaslub.
"Kan saya bendahara Munaslub," jelasnya.
Dikonfirmasi apakah yang memerintahkan untuk mengawal proyek PLTU Riau-1 adalah Setya Novanto atau Airlangga Hartarto, Eni Maulani Saragih enggan menjawab terus terang. (*)
Baca: Soeharto Nekat ke Mesir Jelang Lengser, Tercium Gelagat Buruk di Jakarta - Tragedi Berdarah Trisakti
TAUTAN: Kawal Proyek PLTU Riau-1, Eni Maulani Saragih Mengaku Diperintah oleh Ketua Umum Partai Golkar
