Breaking News

Suap PLTU Riau

Perintah Ketum Golkar! Pengakuan Tersangka Eni Maulani Saragih Ini Mengejutkan

Kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 menyeret mantan Menteri Sosial Idrus Maham dan anggota DPR Eni Maulani Saragih

Editor: Salomo Tarigan
Handover
Eni Maulani Saragih 

TRIBUN-MEDAN.COM - Penyidikan kasus dugan korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1 yang menyeret mantan Menteri Sosial Idrus Maham dan anggota DPR Eni Maulani Saragih menguak hal baru.

Tiga hari berturut-turut sejak Senin hingga Rabu (29/8/2018) kemarin, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih Maulani diperiksa maraton oleh KPK.

Usai pemeriksaan kemarin, Eni Maulani Saragih yang menggunakan busana biru tua dibalut rompi oranye KPK, mengaku mendapat perintah dari ketua umum untuk mengawal proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1.

Eni Maulani Saragih merupakan kader Partai Golkar.

Anggota DPR RI Eni Maulani Saragih keluar mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7/2018). Eni Maulani Saragih diduga menerima Rp 4,5 miliar terkait proyek PLTU Riau 1
Anggota DPR RI Eni Maulani Saragih keluar mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7/2018). Eni Maulani Saragih diduga menerima Rp 4,5 miliar terkait proyek PLTU Riau 1 (Tribunnews/JEPRIMA)

Sayangnya, Eni Maulani Saragih tidak menyebut siapa ketua umum yang memerintahkan dirinya untuk mengawal proyek itu.

Baca: Gak Disangka Ekspresi Megawati kala Jokowi dan Prabowo Berpelukan

Baca: Soeharto Nekat ke Mesir Jelang Lengser, Tercium Gelagat Buruk di Jakarta - Tragedi Berdarah Trisakti

"Karena saya petugas partai, saya petugas partai, kalau ada (perintah) pasti kan saya ada ketua umum," terang Eni Maulani Saragih.

Di kasus ini, Eni Maulani Saragih diduga menerima uang dari pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo pada November-Desember 2017, sebesar Rp 4 miliar.

Kala itu Partai Golkar masih dipimpin Setya Novanto.

Peralihan kepemimpinan baru terjadi saat Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK atas kasus KTP elektronik.

Setya Novanto digantikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di pertengahan Desember 2017.  

Sebelum peralihan, Idrus Marham yang saat itu menjadi Sekretaris Jenderal, ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar.

Baca: Video Ayah Tega Ikat Anak Perempuannya di Belakang Mobil Viral

Eni Maulani Saragih juga mengakui meneima uang untuk Munaslub Partai Golkar pada Desember 2017 lalu. Ia mengaku saat itu bertugas sebagai Bendahara Pelaksana Munaslub.

"Kan saya bendahara Munaslub," jelasnya.

Dikonfirmasi apakah yang memerintahkan untuk mengawal proyek PLTU Riau-1 adalah Setya Novanto atau Airlangga Hartarto, Eni Maulani Saragih enggan menjawab terus terang. (*)

Baca: Soeharto Nekat ke Mesir Jelang Lengser, Tercium Gelagat Buruk di Jakarta - Tragedi Berdarah Trisakti

TAUTAN: Kawal Proyek PLTU Riau-1, Eni Maulani Saragih Mengaku Diperintah oleh Ketua Umum Partai Golkar

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved