Hati-hati, Profesor Ini Sebut Wanita yang Menggunakan Jins akan Melahirkan Anak Autis

Penggunaan celana jins ketat bisa berakibat fatal. Karena dikatakan sebagai akar penyebab terjadinya transgender dan anak-anak autis.

India Today & Fashions Fobia
Profesor asal Kerala, India,Rajith Kumar. 

TRIBUN-MEDAN.com - Celana jins bisa dikatakan produk fesyen yang paling banyak diminati orang-orang.

Selain karena harganya cukup terjangkau, celana jins juga diyakini bisa menjadi investasi fesyen yang baik karena modenya yang tidak pernah berubah.

Jins juga bisa digunakan ke berbagai momen, mode celana yang terinspirasi dari pria ini juga tentunya memberikan kenyamanan bagi wanita. 

Tapi sepertinya Anda perlu membuang celana jeans itu sekarang. Mengapa?

Menurut penelitian di India baru-baru ini, penggunaan celana jins ketat bisa berakibat fatal. Karena dikatakan sebagai akar penyebab terjadinya transgender dan anak-anak autis.

Ayahnya Pasang CCTV di Pintu Rumah, Video Gadis Ini bersama Pacarnya Malah Jadi Viral

Pernyataan tersebut dikatakan oleh seorang profesor di Kerala, India. Ia bernama Rajith Kumar.

Dosen pertanian di Sree Sankara College, Kalady ini memberikan komentar tersebut pada dalam sebuah wawancara TV yang baru-baru ini dia lakukan.

“Seorang wanita yang berpakaian seperti laki-laki, akan menjadi seperti apa anak yang dilahirkannya? Anak-anak ini disebut transgender,” ucapnya yang dikutip dari World of Buzz.

Dia juga menekankan bahwa anak-anak yang patuh adalah mereka dilahirkan dari orangtua yang menggunakan produk pakaian sesuai gender masing-masing.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa, “Ketika seorang wanita menurunkan kewanitaannya dan pria menurunkan sifat maskulinnya, anaknya akan menjadi seperti manusia. Tapi perempuan yang menggunakan jins nanti akan melahirkan anak transgender,” tambahnya.

Pilu, Penumpang Sempat Lakukan Hal Ini sebelum Bus Terperosok ke Jurang dan 21 Orang Tewas

Rajith Kumar juga memberitakan bahwa anak-anak autis disebabkan oleh pria dan wanita yang memberontak dan tidak taat pada norma-norma. 

Terutama para wanita yang mengenakan jeans.

Sejak dikeluarkannya pernyataan tersebut, banyak orang yang menentang Rajith, termasuk Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan India KK Shylaja.

Ia menentang Rajith untuk terlibat dalam program pemerintah.

Sejak laranan mentri, Rajith pun tidak pernah lagi menyampaikan pernyataan. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved