INILAH Langkah-langkah Pemerintahan Jokowi Menyelamatkan Minyak Sawit Indonesia
Pemerintahan Joko Widodo berupaya terus menyelamatkan minyak sawit sebagai produsen terbesar di dunia
Pemerintahan Joko Widodo berupaya terus menyelamatkan minyak sawit Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia selain Malaysia.
////
TRIBUN-MEDAN.COM - Kewajiban menggunakan bahan bakar biodiesel B20 dengan 20 persen campuran minyak nabati (minyak sawit) pada bahan bakar solar menjadi tantangan bagi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) sebagai pemimpin pasar medium duty truck di Indonesia.
Setelah melakukan riset selama 3 tahun sebelumnya, Hino menyatakan semua truk dan busnya yang saat ini dipasarkan di Indonesia, siap mengasup biosolar B20.
Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI mengatakan, Hino sejak awal biosolar B20 dicanangkan pemerintah, pihaknya sudah siap menggunakan B20 untuk semua truk dan bus Hino yang dijual di Indonesia.
"Karena kendaraan yang Hino produksi di Indonesia selalu dilakukan pengembangan dan penyesuaian mengikuti kondisi yang ada di pasar lokal," ungkap Santiko kepada Tribunnews beberapa waktu lalu.
Santiko mengatakan, pelanggan loyal Hino tidak perlu khawatir dengan kebijakan ini karena kendaraan Hino sudah lulus uji dan siap menggunakan bahan bakar biodiesel 20 persen atau B20.
Santiko memaparkan, sejak tiga tahun lalu Hino telah melakukan pengujian pada mesin dengan teknologi common raildengan metode uji engine bench test.
Pengujian tersebut dilakukan di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP-BPPT) selama 400 jam dengan beban penuh pada putaran mesin maksimum yaitu 2.500 rpm selama 8 jam/ hari.
Metode uji tersebut merupakan metode yang disarankan oleh prinsipal Hino di Jepang. yaitu Hino Motors, Ltd. yang diklaim lebih memaksa mesin melakukan performa maksimal jika dibandingkan dengan road test atau kondisi pemakaian aktual di jalan.
Hasilnya, untuk mesin Hino tidak ada fenomena yang membahayakan pada pengujian tersebut.
Temuan yang muncul hanya ada penyumbatan filter bahan bakar yang diakibatkan oleh glicerol dan selulosa hasil blending bahan bakar kelapa sawit dan solar.
Namun dengan kontrol dan perawatan yang benar akan dapat mencegah atau diminimalisir penyumbatan filter tersebut dan hasilnya mesin Hino telah lulus uji menggunakan bahan bakar biodiesel B20. Jadi harus lebih sering membersihkan filternya.
Hasil pengujian terhadap mesin berteknologi common rail yang memperoleh hasil memuaskan tersebut, secara otomatis membuktikan bahwa penggunaan biodiesel B20 tidak akan berpengaruh terhadap mesin berteknologi mekanikal.
Hasil pengujian tersebut juga sudah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM sebagai salah satu bentuk komitmen Hino dalam mendukung kebijakan pemerintah.