PLN Lakukan Penandatangan Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLTM Batangtoru 3
Pada sore hari ini PLN dan pengembang dari Batangtoru 3 dengan kapasitas 2x5 MW sudah menandatangai amandemen perjanjian jual beli tenaga listrik
Penulis: Ayu Prasandi |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-PT PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara (Sumut) melakukan penandatanganan amandemen Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PLTM Batangtoru 3.
Diadakan di The Heritage Grand Aston Medan, penandatangan tersebut tentang perubahan skema pembiayaan sebagai upaya penyelesaian proyek PLTM yang terkendala pendanaan.
“Pada sore hari ini PLN dan pengembang dari Batangtoru 3 dengan kapasitas 2x5 MW sudah menandatangai amandemen perjanjian jual beli tenaga listrik perubahan dari skema pembiayaan,” ujar General Manager (GM) PT PLN Wilayah Sumut, Febi Joko Priharto.
Ia menjelaskan, dengan adanya penandatangan tersebut diharapkan selanjutnya proyek tersebut dapat berjalan ke tahap konstruksi.
“Diharapkan dalam dua tahun ke depan PLTA atau PLTM mikrohidro ini dapat beroperasi mendukung perkuatan system di Sumut,” jelasnya.
Detik-detik Jembatan di Labuhanbatu Putus, Masih Ada Kendaraan Lewat saat Jembatan Oleng
Friska Tambunan Histeris Peluk Enam Peti Jenazah Keluarganya: Alusi Au Among, Inang, Ito
Menurutnya, dengan adanya hal kerjasmaa tersebut, patut berbangga karena adalah sumber energi baru terbarukan yang PLN terus berkomitmen mengembangkan, tentunya bersama-sama dengan pihak swasta.
“Energy baru terbarukan di Sumut mendapatkan porsi yang cukup besar kurang lebih ditargetkan sampai dengan 25 persen dan ini terus kita dorong baik air, panas bumi, biomes, bioges dan lain lain, sehingga kelangsungan atau energy fosil yang selama ini digunakan dapat terus berkurang dan digantikan dengan sumber energy yang lebih bersih,” tuturnya.
Penyelam Ini Berubah Menjadi Popeye setelah Alami Kecelakaan saat Sedang Mengumpulkan Kerang
Banjir Bandang Putuskan Jembatan Penghubung Desa Tebinglinggahara, 12 Orang jadi Korban
Berhasil Curi Uang dari Mesin ATM BRI Marindal Rp 200 Juta, Asfan Hasibuan Gunakan untuk Main Judi
Ia menerangkan, jika porsi saat ini, dari komposisi daya yang tersedia, sudah mencapai 24 persen karena sudah hadirnya PLTP geothermal Sarula 330 dan sebentar lagi akan masuk Sorik Merapi dan juga dari Gheotermal.
“Namun jangan lupa bahwa pertambahan energy fosil juga terus bertambah, misalnya PLTU 3 dan 4 Batubara, kemudian pembangkit-pembangkit lainnya. Dan ini juga menambah komposisi,” terangnya.
Ia mengungkapkan, saat ini memang sudah cukup, seolah-olah komposisinya sudah sampai dengan sesuai target, tetapi pada saat pembangkit lain yang berbahan bakar di luar energy terbarukan masuk, komposisi juga akan berubah.
Marcomm Plaza Medan Fair Sebut Sistem PPS untuk Memperpendek Antrian: Bisa Bayar Lewat OVO Payment
Kodim 0201 BS Serahkan Lima Pelaku Penyalahgunaan Narkoba ke Satnarkoba Polrestabes Medan
“Ke depan, dengan terus masuknya potensi air yang ada di Sumut, ada 43 Power Purchase Agreement (PPA) yang sudah ditandatangani kita harapkan pada tahun 2023 nanti porsi 24 persen dapat tercapai,” ungkapnya.
Ia mengatakan, umumnya kontrak-kontrak terkendala di pendanaan dan adanya penandatangan kerjasama tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah pendanaan tersebut.
Tekan Tingkat Kriminal Jelang Natal dan Tahun Baru Polres Belawan Sikat 32 Pelaku Kejahatan
GOJEK Luncurkan Program Undian Berhadiah Voucher GO-PAY dan Uang Tunai Ratusan Juta Rupiah
HMI Sumut Dorong Provinsi Sumatera Utara Jadi Kota Aerotropolis pada Tahun 2024
“Kerjasama ini adalah menyepakati perubahan atau skema dari pendanaan, sehingga tentunya ini menjadi jalan keluar atau salah satu referensi atau opsi bagi para pengembang dalam memanfaatkan skema baru,” katanya.
(pra/tribun-medan.com)