Ahok Bebas 24 Januari, Apakah Pendukungnya Akan Golput?
Ahok menulis surat di balik jeruji tahanan dan meminta pendukungnya untuk tidak golput pada pemilihan presiden dan pemilihan legislatif
Ahok Bebas 24 Januari, Apakah Pendukungnya Akan Golput?
TRIBUN-MEDAN.com-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan segera bebas dari tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada hari Kamis (24/01/2019).
Para pendukungnya yang disebut "Ahokers" tidak sabar menanti arahan Ahok terkait Pilpres 2019.
Ahok menulis surat di balik jeruji tahanan dan meminta pendukungnya untuk tidak golput pada pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
"Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput, kita perlu menegakkan empat pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menegakkan empat pilar di atas di seluruh Indonesia," tulis Ahok.
"Kita harus mendukung agar di DPRD-DPRD, dan DPR RI maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30% untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila," ujar Ahok, yang juga meminta untuk dipanggil dengan sebutan BTP, bukan Ahok, dalam suratnya.
Sebelumnya, beberapa Ahokers kecewa dan berniat golput saat Joko Widodo memutuskan untuk menggandeng Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2019.
Hal ini terkait dengan peran Ma'ruf dalam kasus penistaan agama Ahok.
Pada bulan Oktober 2016, Ma'ruf mengeluarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan ucapan Ahok telah menghina Al-Quran dan ulama.
Fatwa ini kemudian digunakan sebagai basis untuk menuntut Ahok atas kasus penistaan agama. Pada bulan Mei 2017, Ahok diputuskan bersalah dan dihukum dua tahun penjara.
"Suara Ahok masih penting untuk Ahokers"
Susy Rizky, seorang Ahokers yang pada tahun 2017 silam menginisiasi pengumpulan KTP warga sebagai penjamin penangguhan penahanan Ahok, mengatakan suara Ahok masih sangat didengar oleh para pendukungnya.
Susy, yang kini mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui PSI, mengatakan Ahokers menanti Ahok mengeluarkan pesan terkait Pilpres 2019.
Terutama, kata Susy, terkait arah dukungan ke pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Mungkin satu-dua pernyataan (Ahok) diperlukan karena kita dengar kan banyak Ahokers ini yang masih menunggu pesannya Ahok soal Pak Maaruf Amin. Orang masih inget dulu bahwa Maaruf ini ikut membuat Fatwa buat Ahok. Jadi, seandainya Ahok bikin pernyataan, ya mungkin tidak secara langsung menyebut nama Pak Maaruf, tapi Ahok bilang kita sudah memaafkan, atau bagaimanalah, supaya Ahokers mau kembali ikut pemilu," kata Susy.
Pendukung Ahok lainnya, Yayong Waryono, yang pada dua tahun silam aktif menggelar aksi untuk membela Ahok, mengatakan hal senada.