Kerap Diberi Makan Nasi, Orangutan Disita BBKSDA dari Seorang Pejabat di Aceh
Seekor orangutan berhasil disita dari seorang pejabat pemerintah disalah satu instansi di Kota Aceh.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seekor orangutan berhasil disita dari seorang pejabat pemerintah disalah satu instansi di Kota Aceh.
Orangutan Sumatera itu, selama dipelihara dan mendapat perlakukan layaknya seperti seorang manusia.
Sehari-harinya, Orangutan Sumatera itu diberikan makanan berupa nasi, lauk pauk dan sisa makanan dari pemiliknya, sehingga menjadi kekurangan nutrisi.
Mendapat informasi tersebut, petugas Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) asal Medan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Aceh langsung bertindak cepat.
YOSL-OIC asal Medan dan BBKSDA Aceh bersama pihak kepolisian, kemudian melakukan evakuasi orangutan yang diketahui berusia 2 tahun tersebut.
Orangutan yang diberi nama Sapto itu, dievakuasi dari rumah majikannya di kawasan Gampong Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, Selasa 22 Januari 2019.
Ketua Yayasan (YOSL-OIC) Panut Hadisiswoyo mengatakan orangutan itu, dibeli pejabat tersebut dari seorang warga disana. Jadi memang dari ladang dibelinya.
"Kemudian Orangutan Sumatera ini dibawa ke rumah. Dibeli karena orangutan lucu," kata Panut, Rabu (23/1/2019).
Pemilik kabarnya sempat menolak jika Sapto disita. Namun akhirnya luluh setelah dijelaskan jika Orangutan adalah satwa dilindungi.
Meski bersedia, Panut menambahkan pemilik mengajukan syarat. Ia meminta ganti rugi uang perawatan selama orangutan bersamanya.
"Hal seperti ini memang kerap terjadi saat kita melakukan penyitaan. Karena mereka mengira senang sekali memelihara Orangutan. Dianggap lucu saat kecil," terangnya.
Walaupun diperlakukan secara manusiawi. Namun, kondisi orangutan berjenis jantan itu, memprihatinkan.
Sapto ditempatkan di sebuah kandang ayam. Bersebelahan dengan ayam yang dijualnya. Karena, sang pemilik juga punya usaha ayam potong.
Sampai akhirnya, setelah perbincangan alot, akhirnya pemilik bersedia. Melepaskan Sapto. Orangutan berusia 2 tahun ini, diserahkan dan dibawa sekitar pukul 17.00 WIB menuju Kota Medan.