Viral Medsos

Jambret Histeris Ular Dimasukkan ke Celana, Polisi yang Melakukan Interogasi Tertawa, Ini Videonya

Jambret Histeris Ular Dimasukkan ke Celana, Polisi yang Melakukan Interogasi Tertawa, Ini Videonya

Screenshot Video
Jambret Histeris Ular Dimasukkan ke Celana, Polisi yang Melakukan Interogasi Tertawa, Ini Videonya. Kolase foto interogasi polisi menggunakan ular 

Jambret Histeris Ular Dimasukkan ke Celana, Polisi yang Melakukan Interogasi Tertawa, Ini Videonya

TRIBUN-MEDAN.com-Video interogasi yang tak wajar viral di media sosial. Dalam video tersebut tampak seorang yang disebut penjambret dinterogasi dengan melilitkan ular di lehernya.

Penjambret tersebut berbaju merah dan tangannya diikat. Seorang pria yang diduga polisi pun mengerakkan ular yang dililitkan di leher si penjambret.

"Berapa kali kau mencuri hp (handphone), woi berapa kali kau mencuri hape, woi," tanya seorang polisi yang merekam video tersebut.

Si Penjambret pun hanya teriak dan menutup matanya ketika melihat ular tersebut.

Melihat hal ini polisi pun melakukan aksi mengarahkan kepala ular ke wajah penjambret.

Si penjambret makin histeris, apalagi ketika polisi hendak memasukkan kepala ular ke dalam baju penjambret.

Baca: Gelandangan (Tuna Wisma) Kembalikan Emas Rampokan Rp 180 Juta setelah Bantu Gagalkan Aksi Perampok

Baca: Presiden Jokowi Ingin Alun-alun Cianjur Jadi Inspirasi Kabupaten dan Kota di Indonesia

Baca: Legenda Inggris Gary Lineker Kritik Ronaldo karena Selfi di Pesawat Pascakecelakaan Emiliano Sala

Si penjambret mencoba meronta, dan polisi pun hendak memasukkan ular tersebut melalui celana si penjambret yang membuatnya mengakui perbuatannya.

"Dua kali saya melakukannya," ujarnya berteriak menghindari ular tersebut.

Polisi yang merekam dan yang menyaksikan hanya bisa tertawa melihat penjambret tersebut diinterogasi menggunakan ular.

Video ini viral di Media Sosial Twitter seperti yang diunggah oleh akun Veronika Koman. Dia menuliskan bahwa interogasi ini sering kali digunakan kepada orang Papua.

"Ternyata penggunaan ular untuk interogasi orang Papua yang ditangkap cukup marak. Terakhir yang diketahui adalah terhadap Sam Lokon anggota KNPB. Video ini kabarnya di Wamena," tulisnya.

Baca: Rombongan Pesta dari Muara Kecelakaan di Jalan Lintas Siantar-Parapat, Supir Tewas di Tempat

Baca: VIRAL Pernikahan - Baru Dinikahi 20 Menit Langsung Diceraikan, Hingga Minta Pulang saat Resepsi

Baca: Terungkap Kenapa Geng Joglo Berani Ancam Dishub dan Tunjuk-tunjuk Muka Petugas, Foto Videonya

Baca: Heboh Prostitusi Online, Pakar Sebut 4 Penyakit Menular Seksual Super Baru yang Mengkhawatirkan

Banyak yang menyayangkan adanya interogasi menggunakan ular tersebut. Karena dianggap interogasi yang kejam.

Bahkan beberapa netizen meminta polisi supaya memberikan hukuman kepada para polisi yang melakukan interogasi tidak wajar tersebut.

Seperti yang dituliskan oleh akun Arus

"Ini aksi Biadab.. katanya kepolisian itu mengayomi masyarakat nyatanya ? Kitong tidak membela untuk kesalahan pelaku mencuri HP tapi kan tidak ada undang" yang mengatur tentang hukuman bagi pencuri harus di interogasi dengan Ular. sa kira polisi lebih paham dalam hal introgasi," tulisnya.

Baca: Harimau Betina Melati Mati Berkelahi pada Kencan Pertama dengan Jantan Calon Pasangannya Asim

Baca: Makan Durian dan Minum Kopi Sebelum Bercinta, Pria Ini Kejang-kejang dan Langsung Tewas

Baca: SEMPAT BURON, Pesan Artis Mandala Shoji pada Anak Sebelum Dipenjara, Dicoret dari Daftar Caleg PAN?

Polisi Minta Maaf

Kepolisian Daerah Papua meminta maaf atas perbuatan oknum polisi di Polres Jayawijaya yang menginterogasi pelaku penjambretan telepon seluler dengan melilitkan ular di tubuhnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kasus ini telah ditangani Bidang Propam Polda Papua.

Oknum polisi itu sudah diperiksa. Jika terbukti melanggar, akan diproses sesuai dengan peraturan disiplin anggota Polri atau kode etik profesi.

"Kami minta maaf soal kejadian itu," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019) malam.

Sebelumnya, pada Senin (4/2/2019), polisi mengamankan seorang pelaku penjambretan ponsel yang tertangkap tangan warga.

Saat di kantor polisi, pelaku tidak mengakuinya saat diinterogasi. Seorang oknum polisi kemudian berinisiatif melilitkan ular di tubuh pelaku sehingga pelaku mengakui perbuatannya.

Baca: Cinta dan Benci Alvaro Morata Pada Laga Derbi Madrid

Baca: Harimau Betina Melati Mati Berkelahi pada Kencan Pertama dengan Jantan Calon Pasangannya Asim

"Langkah yang dilakukan anggota ialah berupaya meyakinkan dan memberi tahu bahwa benar pelakunya. Namun, karena tidak ada pengakuan, timbul inisiatif menggunakan ular dengan maksud dan tujuan, yaitu mengetahui kejujuran masyarakat tersebut dan efektif hingga pelaku mengakui perbuatannya," kata Kabid Propam Polda Papua Kombes Polisi Jannus P Siregar.

Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya juga menyampaikan permohonan maaf karena penyidik kurang profesional dalam bertugas.

"Ke depan Polres Jayawijaya akan bekerja lebih profesional," kata Tonny.

Menurut dia, ular tersebut jinak serta tidak berbisa dan berbahaya.

Tindakan yang dilakukan oleh anggota merupakan inisiatif sendiri supaya dalam waktu sekejap ada pengakuan dan tidak ada tindakan pemukulan.

Baca: Hanya Ronaldo yang Bisa Lakukan 10 Hal Menakjubkan Ini, Messi Tak Mampu

Baca: Ahmad Syauqi Ungkap Kesedihan KH Maruf Amin saat Ditinggal Istri Pertama Hingga Menikah Lagi

"Terkait dengan ini, kami telah melakukan tindakan tegas kepada personel dengan memberikan tindakan disiplin, seperti kode etik serta menempatkan di tempat yang khusus," ujar Tonny.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Hengki Heselo, mengatakan, pihaknya sangat mendukung kinerja Kapolres yang baru dengan mengambil tindakan tegas kepada pelaku tindak kriminalitas yang ada di Wamena belakangan ini.

Pihaknya juga mendukung tindakan Kapolres beserta jajaran mendatangkan ular untuk memberikan rasa takut kepada pelaku tindak pidana.

"Kita sebagai masyarakat sudah merasakan efek dari tindakan yang sudah diambil dari aparat kepolisian dalam kurun waktu belakangan ini. Masyarakat yang mabuk, jambret, dan yang membawa parang sudah berkurang karena tindakan tegas yang sudah dilaksanakan oleh aparat kepolisian di lapangan," tutur Hengki.(*)

Video Interogasi Polisi Menggunakan Ular 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved