Detik-detik Sebelum Bripka Kristian Sitorus Tembak Kepala Sendiri, Diungkap Rekan Kerja

Ia awalnya sedang berada di ruang Unit Reskrim Polsek Batu Ampar bersama dengan rekannya Brigadir Asep Sufriatna.

Tribun Batam/Wahib Wafa
Mendiang Bripka Kristian Poltak Sitorus 

TRIBUN-MEDAN.com-Seorang polisi Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus anggota Penyidik Polsek Batu Ampar, Polresta Barelang, Batam menembak kepalanya sendiri dengan senjata api (senpi), Rabu (13/2/2019).

Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.id, Kamis (14/2/2019), hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol S. Erlangga.

Namun ternyata pistol yang digunakan bukanlah milik Kristian atau yang akrab dipanggil Poltak ini.

Erlangga mengatakan Kristian mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke kepala menggunakan senpi milik rekannya, Brigadir Asep Sufriana.

"Bersangkutan menembakkan dirinya dengan senjata api milik rekannya. Tentunya, kita tak ingin peristiwa ini terulang kembali," ujar Erlangga yang turut didampingi Irwasda Polda Kepri, Kombes Pol Purwolelono.

Baca: Cewek Cantik Lumpuh Seumur Hidup Akibat Tindik Hidung, Beruntung Selamat, Ini Kronologinya

Baca: Prabowo Kembali Serang Pemerintah, Sebut Banyak Korupsi Hingga Harga Beras dan Daging Paling Tinggi

Baca: Detik-detik Mahasiswi Cantik Siramkan Puding pada Polisi yang Hentikannya, Ini Rekamannya

Menurut informasi yang diperoleh di TribunBatam, diduga Kristian menggunakan senjata api (senpi) jenis Revolver untuk menembak kepalanya sendiri, Rabu (13/2/2019) sekitar jam 13.10 WIB.

Ia awalnya sedang berada di ruang Unit Reskrim Polsek Batu Ampar bersama dengan rekannya Brigadir Asep Sufriatna.

Tiba-tiba Kristian meminjam Senpi jenis Revolver milik Asep dengan alasan korban ingin mengurus pengajuan senpi dinas.

Tak ada rasa curiga menyelimuti pikiran Asep. Ia meminjamkan senpinya yang saat itu berisi amunisi atau peluru.

Tak berselang lama, Kristian langsung mengarahkan pistol itu ke kepalanya dan menembakkannya ke kepalanya sendiri.

Melihat kejadian itu, Brigadir Asep langsung berteriak memanggil anggota Polsek Batu Ampar lain dan memberitahukan kejadian tersebut.

Baca: Nenek 75 Tahun Dibunuh Kekasih Berondong 26 Tahun, Sudah 5 Tahun Pacaran Layaknya Suami Istri

Baca: Didesak Perkumpulan Orang Tua, 14 Siswa Idap HIV/AIDS Dikeluarkan dari Sekolahnya

Hilda Selvia F Pakpahan, istri mendiang Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus, tidak berhenti menangis di depan peti jenazah suaminya yang sudah terbujur kaku.
Hilda Selvia F Pakpahan, istri mendiang Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus, tidak berhenti menangis di depan peti jenazah suaminya yang sudah terbujur kaku. (TRIBUNBATAM.ID/LEO HALAWA)

Namun mengenai motifnya, dikatakan kembali oleh Kombes Pol S. Erlangga, kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya, kita masih dalami," sebut Erlangga.

Sementara itu, Erlangga juga menjelaskan bahwa Kristian tidak memiliki perizinan memegang senjata api.

Baca: Pelaku Pembunuh Pengusaha Bandung Nuryanto Lakukan Tindakan Aneh 2 Hari Pascapembunuhan Korban

Baca: Warga Indonesia Diterkam Buaya di Malaysia saat Cari Kepiting, Keponakan Sempat Lihat Kepalanya

Menurutnya, pengawasan Polda terhadap senjata api sangat ketat.

"Kita sampaikan, bahwa bersangkutan tidak memegang senjata api, itu milik rekannya. Dan selama ini bila mendapatkan izin memegang senjata api itu melalui tahap yang ketat," tegasnya.

Erlangga menjelaskan ada tahapan yang dilakukan anggota polisi untuk memiliki izin memegang senjata, satu di antaranya adalah tahapan psikologi.

"Jadi saya tegaskan, izin yang diberikan untuk memegang senjata api itu sendiri (dilakukan) secara selektif. Tidak bisa kita sembarangan pinjamkan senjata api milik kita sama orang lain," jelasnya.

Atas dasar itu, Asep sebagai pemilik pistol yang digunakan Kristian untuk bunuh diri pun kini harus memberikan keterangan.

"Sedang kita mintai keterangannya," ujar Erlangga.

Kristian Miliki Deretan Prestasi

Tanda tanya besar bagi rekan kerja di Polsek Batu Ampar dan Polresta Barelang atas kepergian tak terduga oleh Kristian.

Hal ini lantaran Kristian dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak banyak tingkah.

Bahkan saat berdinas di Satresnarkoba Polresta Barelang, Kristian termasuk anggota yang miliki prestasi tinggi.

Ia pernah diberikan penghargaan oleh Polda Kepri beberapa waktu lalu.

Kristian juga menjadi personel dari Tim Satnarkoba Polresta Barelang yang mengungkap kasus penyelundupan sabu Internasional.

Pada tahun 2016, ia ikut dalam Control Delivery pengungkapan sabu sebanyak 25 kilogram di balik lukisan Bunda Maria.

Dalam penangkapan tersebut, dua bandar sabu diamankan di Jakarta. Satu di antaranya merupakan warga negara asing.

Ia juga berpartisipasi mengungkap peredaran narkoba sebanyak 3 kg yang datang dari Malaysia.

Ketika itu, pelaku ditangkap diperairan Jembatan 1 Barelang.

Dari informasi yang diperoleh Tribun Batam, Kristian sebelumnya bertugas di Mapolresta Barelang.

Kemudian pada Oktober 2018 lalu, ia menjabat sebagai penyidik di Mapolsek Batu Ampar.

Sederet prestasi Bripka Kristian Poltak Bosca yang diduga tewas bunuh diri, Rabu (14/2/2019).
Sederet prestasi Bripka Kristian Poltak Bosca yang diduga tewas bunuh diri, Rabu (14/2/2019). ((TRIBUNBATAM / Eko Setiawan))

Rekannya mengenal Kristian ahli dalam bidang reserse.

“Karena sejak pangkat Briptu, sampai dengan Bripka ini, dia (Bripka Kristian) selalu di bidang reserse,” kata seorang sumber yang meminta namanya tidak disebutkan.

Kristian yang menikah pada sekitar September 2014 silam kini dikaruniai seorang putri.

“Seingat saya, beliau sudah dikarunai seorang putri,” katanya.

Sejumlah rekannya juga tidak percaya atas kepergian Kristian yang tiba-tiba.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Modus Bripka Kristian saat Pinjam Pistol buat Tembak Kepalanya Sendiri, Rekan Tak Menaruh Curiga

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved