Relawan Jokowi dan TKN Tantang Kubu BPN Prabowo Buka-bukaan Data Quick Count, Real Count Data C1

Relawan Jokowi dan PDIP menantang kubu Prabowo soal quick count, real count data C1

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah warga ramai mengantre untuk menggunakan hak pilih di TPS 06-07 Kecamatan Medan Helvetia, Medan, Rabu (17/4/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUN-MEDAN.COM - Relawan Jokowi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menantang kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menampilkan metode dan data hitung cepat (quick count) atau hitung manual (real count) melalui data C1.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, meminta kepada kubu Prabowo agar menampilkan juga metode yang sama jika dirinya telah mengklaim kemenangan.

"Ini siap diadu bahkan ke KPU kalau mau membandingkan antara data kami dengan Gerindra, BPN, kami juga siap untuk dicek sistemnya," kata Hasto, Jumat (19/4/2019).

Bahkan metodologi yang digunakan pihaknya berbasis pada C1 yang sudah terverfikasi pada tingkat kecamatan di seluruh Indonesia.

PDIP sendiri secara internal memiliki hasil “real count” sendiri kepada publik sebagai bentuk transparansi penghitungan suara Pemilu yang dapat diuji kebenarannya.

Sistem yang digunakan PDI P ini juga terintegrasi terhadap penghitungan suara pemilihan presiden yang datanya digunakan sebagai acuan Tim Kampanye Nasional (TKN)

Untuk diketahui, PDIP menampilkan real count yang diperbaharui berkala secara daring.

Perhitungan itu melalui form C1 yang diterima saksi partai di daerah-daerah.

PDIP memiliki kamar hitung di kantor partai dari tingkat kecamatan.

Relawan Jokowi Juga Siap Adu Data C1

Relawan calon Joko Widodo – Ma’ruf Amin juga siap beradu data C1 hasil Pilpres dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

Mereka juga akan minta semua diaudit keabsahannya.

“Tidak hanya parpol koalisi, relawan Jokowi juga memiliki data C1 hasil pemungutan suara di TPS. Kami tantang BPN, kita adu data terbuka,” kata ketua umum Relawan Almisbat Hendrik Sirait, Jumat (19/4/2019).

Hendrik menilai klaim kemenangan seperti yang dilakukan paslon 02 Prabowo – Sandiaga sudah pernah mereka hadapi pada 2014 dan terbukti kalah.

Bahkan kubu Prabowo – Hatta waktu itu mau menggugat ke MK dengan bukti 10 truk surat suara, tapi pada akhirnya nol besar.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved