Instruksi Jokowi pada Panglima TNI Kapolri dan Kepala BIN dan Penjelasan Brimob Ditarik ke Jakarta

"Jadi masyarakat kalau ada pasukan yang turun di lapangan justru harus merasa nyaman, jangan merasa ketakutan," kata dia.

Editor: Tariden Turnip
facebook/Humas Korbrimob Polri
Instruksi Jokowi pada Panglima TNI Kapolri dan Kepala BIN dan Penjelasan Brimob Ditarik ke Jakarta. Upacara pemberangkatan Brimob Polda Kaltim ke Jakarta 

Instruksi Jokowi pada Panglima TNI Kapolri dan Kepala BIN dan Penjelasan Brimob Ditarik ke Jakarta  

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Joko Widodo mengeluarkan instruksi tegas kepada penanggungjawab keamanan dalam rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (23/4/2019) pagi.

Jokowi meminta aparat keamanan untuk terus menjaga stabilitas keamanan pasca pemungutan suara Pemilu 2019.

"Kepada para menteri/ kepala lembaga, Panglima TNI , Kapolri dan Kepala BIN, saya minta agar stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif," kata Jokowi.

Setelah pencoblosan 17 April 2019, capres petahana ini melihat muncul riak-riak kecil yang berkembang di masyarakat.

Jokowi menilai munculnya riak-riak kecil itu wajar dalam pesta demokrasi selama tidak mengganggu keamanan dan ketertiban.

"Saya kira biasa dalam pesta demokrasi ada riak-riak kecil, tapi jangan sampai ganggu keamanan dan ketertiban, mengganggu rasa aman masyarakat," kata dia.

Baca: Tiga Mahasiswa Asal Sumut Tewas Ditabrak Perwira Polisi, Ini Identitas Korban

Baca: Tompi Ungkit Kekonyolan Hanum Rais, Dokter Gigi tapi Pastikan Lebam Wajah Ratna Akibat Pemukulan

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, instruksi Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet agar aparat terus menjaga stabilitas keamanan pascapemilu adalah arahan yang wajar.

"Kan mengingatkan, situasi abis pemilu, kondisi seperti ini kan perlu semuanya mewaspadai. Jangan sampai masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman," kata Moeldoko usai rapat kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/4/2019).

"Makanya presiden tadi memberikan penekanan supaya TNI dan Polri lebih fokus lagi pada memahami situasi," tambah dia.

Moeldoko mengatakan, sejauh ini pemerintah belum membaca indikasi keadaan akan ricuh.

Baca: Tarik Paksa Taksi Online, Lima Debt Collector Diserbu Driver Online dan Diboyong ke Kantor Polisi

Baca: Gara-gara Jokowi Kalah Telak di Sumbar, Muncul Hastag Boikot Nasi Padang dan Viral di Media Sosial

Namun, tindakan preventif harus tetap dilakukan.

"Ada sementara masyarakat yang gamang, kita harus memberikan keyakinan kepada masyarakat enggak ada apa-apa situasinya," kata dia.

Moeldoko menyebut salah satu langkah menjaga keamanan adalah dengan mengerahkan pasukan Brimob Polri dari daerah ke Jakarta.

Ia meyakini kehadiran pasukan di tengah-tengah masyarakat bisa menciptakan rasa aman dan nyaman.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved