DPRD: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Fokus Kerja Saja, Tak Perlu Munculkan Isu Mundur 4 Bulan Lagi
Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan, angkat bicara soal polemik Gubernur Edy Rahmayadi ingin mundur dari jabatannya jika rakyat tak mau dipimpin.
Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara, Sutrisno Pangaribuan, angkat bicara soal polemik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ingin mundur dari jabatannya empat bulan lagi jika rakyat tak mau dipimpin.
Sutrisno mengatakan, Edy Rahmayadi sebaiknya fokus kerja saja. Jangan malah memunculkan isu-isu yang justru bikin polemik di masyarakat.
"Kalau jadi gubernur kerja saja, fokus sesuai APBD 2019. Kan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) kita sudah ditentukan. Jangan malah memunculkan meme-meme yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga dapat menimbulkan stigma jelek di masyarakat," kata Sutrisno, Kamis (2/5/2019).
Baca: Kebakaran Polres Lampung Selatan, Dugaan Awal Api Berasal dari Gudang Penyimpanan Senjata
Baca: VIDEO: Licinnya Pedofil Pecatan TNI AD Diringkus Aparat Gabungan, Culik dan Perkosa 6 Anak SD
Sutrisno merasa heran atas pernyataan langsung Edy Rahmayadi mengenai akan mundur dari jabatannya empat bulan mendatang apabila rakyat tidak menghendakinya.
"Jadi agak aneh, gubernur bertanya ulang mau dipimpin atau tidak, padahal rakyat Sumut sudah menentukan pilihannya kepada dia untuk menjabat gubernur," jelasnya.
Sutrisno enggan berspekulasi tentang pernyataan Edy Rahmayadi merupakan bagian dari strategi cari perhatian atau bukan.
Baca: Juru Bicara Keluarga Bupati Talaud Sri Wahyumi, Sebut Hakim Armindo Stroke dan Dirawat!
Baca: TERBARU Penjelasan KPK, Pengeledahan di Rumah Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sita Barang
Menurut Sutrisno, selama ini hubungan eksekutif dan legislatif berjalan lancar. Tidak ada perselisihan antara Pemprov Sumut dengan DPRD.
"Kita lihat beliau (Edy) seperti mencari perhatian. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba bilang begitu," jelasnya.
"Apakah ini ekspresi tidak percaya diri atau hanya cari perhatian, kita belum tahu alasan beliau," imbuh Soetrisno.
Disinggung pernyataan kontroversial Edy dilatari rasa kecewa terhadap sejumlah kepala daerah se-Sumut yang tidak hadir di acara Pemprov Sumut, Soetrisno mengatakan hal itu tidak bisa dijadikan alasan.
Baca: Baru Diluncurkan, Deretan Mobil Ini Langsung Tawarkan Diskon Menggoda
Menurutnya, Edy sebaiknya menjalin komunikasi dengan bupati/wali kota tentang alasan ketidakhadiran tersebut.
"Atau lakukan kunjungan ke daerah-daerah, sekaligus tanyakan alasan tidak datang. Pemimpin itu perlu juga membujuk," jelasnya.
"Selain itu, kalau di depan kamera bicara seperlunya saja, sesuai dengan tugas. Jangan melemparkan isu-isu lain yang malah jadi “meme” di publik," imbuhnya.
Baca: Tak Peduli Kehamilan Nikita Mirzani hingga Melahirkan? Ayah Lepas Tangan? Terkuak Dipo Latief
Heboh sinyal pengunduran diri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi empat bulan mendatang, berawal saat Edy menghadiri peresmian Gedung PWI Sumut, Minggu (28/4/2019) lalu.
Dilansir Gatra, Edy Rahmayadi berniat mundur dari jabatannya jika rakyat tidak ingin dipimpin lagi olehnya.