Pengendara Avanza yang Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas Bukan Pencuri Mobil
Polisi mengungkap bahwa Taufik, pengendara mobil Avanza yang dikeroyok warga di Jalan HM Joni, Jumat (17/5/2019), bukanlah pencuri mobil.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com - Polisi mengungkap bahwa Taufik, pengendara mobil Avanza yang dikeroyok warga di Jalan HM Joni, Jumat (17/5/2019), bukanlah pencuri mobil.
Kasatlantas Polrestabes Medan AKBP Juliani Prihatini mengatakan, Taufik menabrak satu orang yang hendak menyeberang di persimpangan Megawati Jalan HM Joni yang akhirnya meninggal dunia.
Dari situ, Taufik mencoba kabur ke arah Jalan HM Joni. Ia dikejar sebuah mobil Avanza berwarna merah dan akhirnya berhenti di depan Alfamart, Jalan HM Joni.
"Pemilik mobil merah yang dimaksud tidak kita temukan. Saat kejadian kondisi di dekat Museum sangat padat dan laju kendaraan menjadi pelan dan disitulah mobil yang dikendarai pelaku diamuk oleh massa hingga rusak," kata Juliani, Sabtu (18/5/2019).
Baca: Kronologi Lengkap Kecelakaan Pengemudi Avanza Tewas Diamuk Massa, Tabrak Ibu Pejalan Kaki
Baca: Pelaku Tabrak Lari yang Tewas Usai Dikeroyok Baru Pindah ke Kos Bersama Istri-Anak
Baca: Penjual Pempek Ditabrak Avanza Hitam saat Bersama Teman Pulang Salat Tarawih
"Mengenai kendaraan yang digunakan pelaku. Kami telah melakukan pengecekan dan sesuai dengan nomor kendaraan yang ada, mobil ini disewakan oleh si pemilik dan bukan mobil curian seperti yang orang-orang katakan," sambungnya.
Penyebab pelaku melakukan aksi ugal-ugalan masih diselidiki. Namun permasalahan yang terjadi, yang bersangkutan sudah meninggal dan saat ini polisi sedang rekan Taufik yang bersamanya dengannya sebelum peristiwa itu.
"Saat kejadian dia sendiri, awalnya pelaku bersama seorang teman dari Galang habis ziarah. Di daerah AR Hakim untuk makan. Setelah makan, dia meninggalkan seorang temannya itu dan temannya tahu-tahu sudah mendapat kabar demikian," ujar Juliani.
Setelah diamuk massa, lanjut Juliani pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit dan diberikan perawatan di RS Bhayangkara.
"Sudah dilakukan perawatan. Setelah dua jam perawatan pelaku akhirnya meninggal dunia," ungkap Juliani.
Menurut keterangan istri pelaku, mereka dulunya tinggal di Aceh dan dari hasil pernikahannya telah dikaruniai 2 orang anak.
"Tadi istri dan abang kandungya datang untuk mengambil jenazah dan selanjutnya dibawa kerumah keluarga terdekat," jelas Juliani. (mak/tribun-medan.com)
