Guru Honorer yang Posting Ajakan Bunuh Jokowi Akhirnya Ditangkap, Ngaku Sengaja untuk Ramaikan FB
parat kepolisian kembali menangkap pelaku ujaran kebencian di media sosial. Kali ini, pelaku yang ditangkap adalah guru honorer di SD Pamekasan
TRIBUN MEDAN.com - Aparat kepolisian kembali menangkap pelaku ujaran kebencian di media sosial. Kali ini, pelaku yang ditangkap adalah seorang guru honorer di sebuah sekolah dasar di Pamekasan, Jawa Timur.
Polda Jawa Timur menyatakan pelaku bernama Hairil Anwar (35), warga Morsongai, Panaan, Pamekasan. Ia ditangkap oleh tim Subdit V Siber Reskrimsus Polda Jatim pada Sabtu (18/5/2019).
Kasubdit V Siber Reskrimsus Polda Jatim AKBP Cecep Susatiya mengatakan, pelaku sengaja menulis konten bernada SARA menghina tokoh negara.
Baca: Sebar Video Hoaks Peope Power di Medan, Janri Pakpahan Dibekuk Aparat Ditreskrimsus Polda Sumut
Baca: EKS Kepala BIN Hendropriyono Sebut Target Hoaks Bukan Dirinya dan Jokowi: Ingin Hancurkan NKRI
Baca: Relawan Sekaligus Tim Sukses BPN Minta Maaf, Ditangkap Buat Video Hoaks Adu Domba TNI-Polri
"Jadi ada konten penghinaan presiden, ujaran kebencian, pemberitaan bohong," kata Cecep, Minggu (19/5/2019).
Ujaran kebencian yang menghina Presiden Jokowi dan lembaga negara diposting Hairil melalui medsos Facebook.
Ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi, postingan Hairil cukup mengerikan. Tak tanggung-tanggung, Hairil membuat postingan ajakan membunuh Jokowi.
Baca: Ancaman Serbu Freeport Dibully Netizen, Admin Facebook KKB Papua Posting Kata Damai dan Keadilan
Baca: Hotman Paris Ungkap Nyaris Bagi Warisan Kepada Anaknya Karena Diagnosa Dokter Indonesia
Menurut kepolisian, Hairil merupakan sosok yang memproduksi konten informasi bernada kebencian dan SARA menggunakan akun nama samaran, bernama Putra Kurniawan.
Akun tersebut terhitung telah memproduksi sekitar lima konten status bernada SARA.
Semua isi konten status tersebut berisikan ejekan dan penghinaan terhadap tokoh negara. Antara lain, menyasar Presiden Jokowi, Menkopolhukam, institusi Polri, dan salah satu kubu politik dalam pemilu 2019.
Saat diperlihatkan ke awak media, Hairil Anwar yang mengenakan baju batik berwarna merah dengan tangan terborgol itu hanya diam saat ditanyai perihal motifnya.
Baca: Sniper Disiagakan untuk Aksi Massa 22 Mei? Jenderal (Purn) Moeldoko Angkat Bicara. .
Baca: Sepak Terjang Teroris di Bogor, Miliki Laboratorium Bom dan Berencana Beraksi 22 Mei 2019
Ia cuma menyebut sengaja menulis konten tersebut karena tersulut atmosfer politik selama Pemilu Serentak 2019.
"Ya saya cuma ikut-ikutan suasana politik, saya cuma mencoba ramainya media sosial," ucapnya saat digelandang penyidik ke ruang utama Gedung Reskrimsus Polda Jatim, Minggu (19/5/2019).
Saat ditanya sikap politik dalam Pemilu 2019 kemarin, Hairil mengaku mendukung salah satu kubu paslon tertentu.
"Iya saya pendukungnya," ucapnya lirih seraya menganggukkan kepala.
Baca: Kisah Krisdayanti Jatuh Cinta pada Pengusaha Tajir, Raul Lemos Unggah Foto Muda, Mirip Muhammad Ali?
Baca: Warga Binjai Temukan Mayat Bayi Perempuan di Dalam Plastik Kresek Kuning Tergantung di Kandang Ayam
Kasubdit V Siber Reskrimsus Polda Jatim AKBP Cecep Susatiya membenarkan, pelaku sengaja menulis konten FB bernada SARA menghina tokoh negara.