Polda Kerahkan 7.760 Personel Amankan Libur Lebaran, Ini Titik Rawan Macet di Sumut
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengerahkan 7.760 personel untuk mengamankan libur Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengerahkan 7.760 personel untuk mengamankan libur Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.
Pengamanan ini terungkap dalam Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat Toba 2019 yang digelar di Aula Catur Prasetya lantai 4 Mapolda Sumut, Senin (27/5/2019).
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, mengatakan pengamanan libur Lebaran akan dilakukan lintas sektor bersama lembaga lainnya seperti TNI, Satpol PP, Pramuka dan lainnya.
"Jumlah personel yang dikerahkan ini tersebar di seluruh jajaran. Selain itu beberapa instansi terkait juga akan ikut membantu, seperti TNI, Satpol-PP, Pemadam kebakaran, SAR, serta pramuka juga akan turut (pengamanan)," kata Tatan, Senin (27/5/2019).
Baca: Usma Si Penjual Rokok Korban Penjarahan Itu Diantar-Jemput Naik Mobil Golf di Istana, Bertemu Jokowi
Baca: Harimau Terkam Faisal saat Ngopi di Teras Rumah, Kabur ke Hutan Setelah Diteriaki Warga
Tatan juga membeberkan perkiraan titik rawan kemacetan saat arus mudik dan arus balik Lebaran nanti.
Data yang dihimpun kepolisian, titik rawan kemacetan akan terjadi di Kota Binjai, Medan dan Pelabuhan Belawan.
Di Binjai, titik rawan macet terdapat di tiga lokasi, Pelabuhan Belawan ada 5 lokasi, dan di Kota Medan ada 17 lokasi.
"Total lokasi kerawanan macet untuk di wilayah Sumut ada ada 74 lokasi," ujar Tatan.
Baca: Aiman Buka-bukaan soal Operasi Rahasia 22 Mei, Identifikasi 3 Kelompok Perusuh, KompasTV Malam Ini
Sedangkan untuk titik-titik pasar tumpah terdata ada sebanyak 103 lokasi yang tersebar di seluruh Provinsi Sumut.
Begitu pula untuk masjid dengan kapasitas 400-1.000 orang jamaah, terdata ada sebanyak 2.199 lokasi.
"Hal ini harus diantisipasi, mulai dari keamanan hingga potensi kemacetan yang mungkin dapat terjadi," sebut Tatan.
Baca: KRONOLOGI Driver Ojek Online Dibegal Penumpangnya: Bang, Saya Punya Anak Istri
Tatan menambahkan, aksi kriminalitas juga tak luput dari perhatian polisi, khususnya di Kota Medan.
Adapun gangguan keamanan yang berpotensi terjadi di antaranya, pencurian dengan pemberatan (curat), curanmor, kemudian narkoba.
"Untuk ukurannya se-Sumut adalah di Kota Medan. Karena apa yang terjadi di kewilayahan, hulunya itu tentu adalah Kota Medan," tegasnya.
Baca: Orang Kepercayaan Bupati Pangonal, Thamrin Ritonga Peluk Istri dan Menangis Usai Divonis 4,5 Tahun