Setelah Sebut HM Danai Rencana Pembunuhan, Kini IPW Sebut TS Sebagai Big Dalang Rusuh 22 Mei
Rencana (pembunuhan) 4 tokoh sudah disapu bersih oleh polisi. Orang yang membiayai, HM sudah tersangka, tapi untuk kerusuhan dalangnya belum disentuh
TRIBUN-MEDAN.com - Pasca-rilis Mabes Polri tentang peran Kivlan Zen dan Habil Marati dalam kerusuhan dan rencana pembunuhan 4 tokoh nasional, Indonesian Police Watch (IPW) kembali menyoroti proses hukum terkait kerusuhan aksi 21-22 Mei.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menuturkan, polisi sejauh ini masih memproses orang-orang lapangan terkait rusuh tersebut.
Sedangkan dalang utama atau otak di balik kerusuhan 21-22 Mei, belum tersentuh sama sekali.
Neta menekankan peristiwa 21 dan 22 Mei di sekitaran Bawaslu terbagi menjadi dua, kerusuhan dan rencana penembakan terhadap empat tokoh.
"Rencana (pembunuhan) 4 tokoh itu sudah disapu bersih oleh polisi. Orang yang membiayai, HM itu sudah tersangka, tapi untuk kerusuhan dalangnya belum disentuh, petugas lapangan yang baru disentuh," kata Neta S Pane saat menjadi narasumber di Prime Talk, Metro TV, pada Rabu (12/6/2019).
Baca: Wanita Ini Tuding Anggota DPRD Medan Tanam Benih di Rahimnya, Jangga Siregar: Tidak Benar Itu.
Baca: IPW Ungkap Inisial HM Penyandang Dana Aksi Kerusuhan 22 Mei dan Minta Titiek Soeharto Diperiksa
Baca: Prajurit Kopassus Dipanggil Menhan, Ditanyai soal Rusuh 22 Mei
Adapun HM yang dimaksud Neta adalah Habil Marati, politisi PPP yang kini berstatus tersangka dugaan makar dan telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
Menurut Neta, IPW telah menyebut enam nama dalang utama kerusuhan. Namun hingga kini polisi belum juga menyentuhnya.
"IPW sudah menyebutkan enam, tapi belum disentuh dan dua perwira tinggi belum disentuh, polisi terlalu banyak pertimbangan," kata Neta S Pane.
Neta S Pane kemudian menyebut sosok berinisial TS.
Ia menuturkan TS merupakan seorang pengusaha dan politikus.
Menurut Neta, sosok TS berperan untuk mendatangkan preman-preman dari Surabaya ke Jakarta.
"TS ini seorang pengusaha dia juga sama kayak HM (Habil Marati) orang partai politik. Dia mendatangkan preman dari Surabaya, dibawa dengan pesawat kemudian diinapkan di hotel di Jalan Wahid Hasyim," kata Neta.
"Merekalah yang diduga berperan penting menciptakan kerusuhan 21 malam, beberapa di antaranya sudah ditangkap, " imbuhnya.
Baca: Polisi Tahan Anggota DPRD Serdangbedagai karena Diduga Melakukan Penipuan, Ini Identitasnya
Baca: Ini Respons Polda Sumut Soal Adanya Isu Tangkap Lepas yang Dilakukan Polsek Percutseituan
Neta berharap polisi serius mengungkap dalang di balik kerusuhan 21 dan 22 Mei.
"Kita berharap polisi serius supaya TS ini bisa dipegang, karena TS terjun langsung, sama seperti HM, kesaksiannya dari pelaku rencana pembunuhan itu," kata Neta.