Gara-gara Tinggalkan Tas di Sekolah, Bocah 8 Tahun Ini Dipaksa Ibunya Berlutut di Atas Bara Api

Seorang bocah 8 tahun asal Filipina terpaksa bolos sekolah selama beberapa hari setelah dihukum ibunya dengan berlutut di atas bara api.

The Star
Ibu tega suruh anak berlutut di bara api hingga kulitnya melepuh karena meninggalkan tasnya di sekolah 

TRIBUN-MEDAN.com - Menjadi orangtua tentu tidak mudah, terlebih dengan anak-anak dengan permintaannya yang tidak terduga.

Belum lagi kebiasaan mereka yang tidak jarang merepotkan, seperti meninggalkan buku pelajaran di rumah, membuat orangtua harus sibuk menghantarkan benda itu.

Tapi meski begitu, alasan ini bukanlah sesuatu yang masuk akal untuk menghukum anak-anak sampai mengalami luka parah.

Melansir The Star, seorang bocah 8 tahun asal Filipina terpaksa bolos sekolah selama beberapa hari setelah dihukum ibunya dengan berlutut di atas bara api.

Diketahui, tindakan ini dilakukan si ibu karena kesalahan yang dilakukan anak itu sebelumnya, Senin (24/6/2019) tepat pada perayaan kelahiran Santo Yohanes Pembabtis.

Baca: 167 PERSONEL Polrestabes Medan Naik Pangkat Ini Daftar Lengkapnya!

Baca: Vihara Borobudur Adakan Perayaan Hari Asadha 2563 B.E./2019

Pada hari ini, seluruh siswa diperbolehkan untuk pulang lebih cepat dari sekolah, agar bisa merayakan hari libur.

Sayangnya, anak itu meninggalkan tas di dalam kelas, berharap akan mengambilnya nanti. Sayangnya, ruangan terlanjur dikunci dan dia tak bisa mengambil tasnya.

Anak itu memutuskan untuk kembali ke rumahnya, yang tidak terlalu jauh dari sekolah.

Namun, orangtuanya menganggap anak perempuan itu melewatkan kelas. Dan menyuruh anak itu untuk kembali ke sekolah. Dan anak itu melakukannya. Namun tetap saja, ruangan terkunci.

Saat kembali untuk kedua kalinya ke rumah tanpa tas, ibunya marah dan menghukumnya. Dia memukul anak itu dan menyuruhnya berlutut di bara api.

Anak itu menderita luka, membuatnya absen dari sekolah selama beberapa hari.

Baca: Madrid Punya Kiper Baru yang Dibeli dari Las Palmas, Disebut sebagai Kiper Masa Depan Spanyol

Baca: Mandikan 16 Burung Endemik, Adil Aulia Divonis Enam Bulan Penjara dan Satwa Dilepas ke Habitat

Gurunya yang curiga lalu mendatangi rumah anak itu di Tukuran. Dan di sana dia melihat lutut anak itu sudah melepuh karena luka bakar.

Gurunya lalu melaporkan ke pihak berwajib Barangay, mengenai kejadian tersebut. Dan oleh pihak berwajib orangtua anak itu diharuskan menandatangani perjanjian untuk tidak melakukan kekerasan pada anaknya lagi.

Dan saat ini, anak itu dirawat sementara oleh kakenya. Sementara 4 orang saudaranya lain masih bersama orangtua mereka.

(cr12/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved