2 Tahun di Polda Sumut, Kombes Hendri Marpaung Mengaku Sudah Tembak Mati 40 Bandar Narkoba

Ia mengaku, pihaknya melakukan tembak mati karena bandar narkoba dan pengendali narkoba agar jaringan mereka terputus.

TRIBUN MEDAN/SOFYAN AKBAR
2 Tahun di Polda Sumut, Kombes Hendri Marpaung Mengaku Sudah Tembak Mati 40 Bandar Narkoba. Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Hendri Marpaung. 

2 Tahun di Polda Sumut, Kombes Hendri Marpaung Mengaku Sudah Tembak Mati 40 Bandar Narkoba

TRIBUN-MEDAN.com- Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Hendri Marpaung mengaku sudah banyak menembak mati bandar dan pengendali narkoba selama dirinya menjabat jadi orang nomor satu di Direktoray Narkoba Polda Sumut.

"Kalau tidak salah, ada sekitar 39 sampai ke 40 orang yang sudah saya tembak mati atau jumpai tuhan,"katanya saat dijumpai di HUT ke-73 Bhayangkara saat diadakan di Lapangan Merdeka, Rabu (10/7/2019).

Ia mengaku, pihaknya melakukan tembak mati karena bandar narkoba dan pengendali narkoba agar jaringan mereka terputus.

"Kalau tidak ada bandarnya, bagaimana mau meneruskan narkobanya ke masyarakat," ujarnya.

Masih dikatakan Hendri, pihaknya hanya melakukan tembakan mati kepada para bandar dan pengendali.

"Kalau kurirnya, tidak kita lakukan tembak mati. Karena mereka korban dari pengendali dan bandar," kata mantan Kasubdit Obat-obat Berbahaya DitPol Air Mabes Polri ini.

Mengenai, kenapa para bandar dan pengendali narkoba berani melakukan perlawanan saat dijaring petugas, kata pria dengan melati tiga dipundaknya ini, kemungkinan karena mereka sudah mengerti resiko atau dampak penegakan hukum.

Baca: Pokat Kocok Simpang Glugur Buk Iyah, Kuliner Khas Tiga Generasi

Baca: Rayakan HUT ke-73 Bhayangkara, Kapolda Sumut Janji Berikan yang Satu Ini untuk Masyarakat

Baca: SELAIN Ussy Sulistiawaty, Daftar 4 Artis Kena Tipu Ratusan Juta Beli Tas termasuk Zaskia Gotik

"Mereka sudah tahu kalau tertangkap ancamannya seumur hidup. Jadi para bandar dan pengendali narkoba berpikir bagaimana caranya untuk meloloskan diri,"ujarnya.

Hendri juga menceritakan mengenai peredaran narkoba di lapas. Ia mengaku sangat susah melakukan penindakan kepada para pengedar narkoba di lapas.

"Karena kita beda institusi, makanya tidak bisa melaku

Baca: Batita Penderita Kelainan Ginjal Surya Darma Wisuda Tutup Usia

Baca: Gubernur Edy Rahmayadi Janji Selesaikan Masalah Kekurangan Air bagi Pelanggan PDAM Tirtanadi

Baca: Aksi Sopir Angkot Medan Viral, Nekat Terobos Median Jalan untuk Memutar Arah, TONTON VIDEO. .

Mengenai kenapa para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang melakukan peredaran narkoba karena faktor apa, orang nomor satu di DitNarkoba Polda Sumut ini menyatakan banyak faktor.

Di antaranya, para pelaku merupakan harapan bagi orang-orang adiktif untuk mendapatkan narkoba di lapas karena dia menjadi bandar di lapas.

Baca: Zeira Salim Ritonga Khawatir LPjP TA 2018 Cacat Hukum karena Ditandatangani saat Rapat Tidak Kuorum

Baca: Plafon Ruangan Pelayanan Disdukcapil Binjai Dibiarkan Rusak Berbulan-bulan

"Kemudian bisa karena faktor ekonomi dan peluang untuk melakukan hal itu,"ujarnya.

Ia mengaku dari 40 bandar narkoba yang ditembak mati, Koro merupakan bandar dan pengendali narkotika yang diamankan di Tanjungbalai.

Baca: TERUNGKAP Ini yang Bikin Habib Rizieq Dicekal Arab Saudi, Dubes Indonesia Beri Solusi!

Baca: Bocah Takut Disunat VIRAL di Medsos, Naik ke Atap Rumah saat Hendak Disunat, Turun Usai Dibujuk Guru

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved