Novel Baswedan Kecewa Sasar TGPF terkait Temuan, Terkini Kapolri soal Tim Dipimpin Komjen Idham Azis
Novel Baswedan Kecewa Sasar TGPF terkait Temuan, Terkini Kapolri soal Tim Dipimpin Komjen Idham Azis
TRIBUN-MEDAN.COM - Novel Baswedan Kecewa Sasar TGPF terkait Temuan, Terkini Kapolri soal Tim Dipimpin Komjen Idham Azis.
Novel Baswedan Kecewa.
//
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku kecewa dengan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) terkait penyerangan terhadap dirinya.
Baca: Jadwal & Link Live Streaming PS Tira Persikabo vs Kalteng Putra, Persib vs Bali United (26/7/2019)
Baca: BERITA KESEHATAN: Tips Atasi Kulit Gatal, Jangan Digaruk, Dokter Jelaskan Sayur- Buah Apa Dikonsumsi
Mulanya, ia berharap TGPF juga akan mendalami temuan Komnas HAM soal adanya abuse of process dalam pemeriksaan Novel dan para saksi terhadap kasus tersebut.
Namun, hasil pendalaman TGPF malah terkesan Novel-lah yang menjadi penyebab peristiwa itu terjadi.
Hal tersebut diungkapkan Novel dalam program "Mata Najwa" yang ditayangkan Narasi TV dan diunggah pada Kamis (25/7/219).
Salah satu temuan TGPF, diduga Novel menggunakan kekuasaan yang berlebihan atau excessive use of power saat menjalankan tugasnya sebagai penyidik.
"Saya melihat kok malah memberikan opini dan cenderung seperti mengolok-olok saya. Dikatakan bahwa seolah penyerangan terhadap diri saya itu karena salah saya sendiri," ujar Novel dalam tayangan yang dikutip pada Jumat, (26/7/2019).
Baca: Novel Baswedan- Kabareskrim Komjen Idham Azis terkait Hasil Investigasi Polda, Ketua KPK Kecewa TGPF

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar aksi di kawasan Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/7/2019). Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan bahwa kinerja Tim Satgas kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan, cenderung hanya melakukan tindakan yang bersifat formalitas dan tidak transparan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Semestinya, kata Novel, tim gabungan memeriksa lebih detil dan mendalam bukti-bukti di lokasi kejadian serta para saksi mata untuk menemukan pelaku lapangan.
Apa yang disampaikan tim dalam rilis, kata Novel, terkesan bersifat opini alih-alih mengungkap hasil investigasi terhadap barang bukti yang ada.
Selain itu, ia merasa rekomendasi Komnas HAM pun diabaikan.
"Pemeriksa yang sebelumnya juga dilibatkan dalam tim ini. Apakah pemeriksa itu mampu memeriksa dirinya sendiri? Saya kira itu tidak logis dalam pemikiran saya," kata Novel.
