Tangisan anak Bripka Rahmat yang Baru Masuk SMP hingga Permintaan Terakhirnya pada Kerabat Dekat
Bripka Rahmat Effendi tewas ditembak juniornya sendiri di Polsek Cimanggis Depok.
Kejadian mengenaskan terjadi di ruang SPK Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
TRIBUN-MEDAN.Com - Bripka Rahmat Effendi tewas ditembak juniornya sendiri di Polsek Cimanggis Depok.
Dia ditembak sebanyak tujuh kali oleh Brigadir Rangga Tianto.
Brigadir Rangga menembak Bripka Rahmat di bagian dada, leher, paha, dan perut.
Akibatnya, Bripka Rahmat tewas seketika di tempat kejadian.
Seperti disebut di awal, kejadian tersebut terjadi di ruang SPK Polsek Cimanggis Depok.
Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan kalau Brigadir Rangga melanggar tiga aturan utama.
Pertama menghilangkan nyawa Bripka Rahmat Efendy.
Kedua pelanggaran disiplin sebagai anggota polisi karena membawa senjata dalam kondisi tidak berdinas.
Ketiga pelanggaran etika profesi karena menghilangkan nyawa seseorang.
Baca: SOSOK dan Foto-foto Cantiknya Putri Hotman Paris, Lulusan Terbaik Harvard dan Lawyer Internasional
Baca: Wanita Ini Ungkap Sosok Inisial Artis hingga Pesohor Tanah Air yang Akan Ditangkap karena Narkoba
Baca: Inilah Daftar Negara yang Memiliki Pasukan Tentara Elit yang Latihannya Sadis dan Menyeramkan
Dikutip dari Wartakota, pihak keluarga masih tak percaya harus kehilangan sosok Bripka Rahmat sebagai kepala keluarga.
Putra Bripka Rahmat yang berinisial VT disebut tak berhenti menangis melihat jasad ayahnya.
Toni selaku kerabat dekat korban mengaku tak tega melihat tangis keluarga yang berduka.
"Dari semalam VT gak berhenti nangis, saya sampai gak tega lihatnya," kata Toni kerabat dekat yang sudah bagaikan saudara bagi keluarga korban di Perumahan Tapos Residences, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7/2019).
VT disebut sempat berteriak menangis histeris memanggil almarhum ayahnya.