Perantau asal Lampung Tewas dengan Luka Gorokan di Leher, Diduga Dibunuh Kerabat Seperantauan

Jasad Algopur terlihat dipenuhi darah dengan luka sabetan senjata tajam di bagian leher.

Penulis: Muhammad Nasrul |
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
Perantau asal Lampung tewas dengan luka gorokan di leher diduga dibunuh kerabat seperantauan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Warga Dusun Rambah Tampu, Desa Rambah Tampu, Kecamatan Laubaleng, Tanah Karo, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat di dalam sebuah rumah.

Diketahui jasad pria tersebut bernama Algopur, pria 35 tahun itu merupakan warga asal Lampung.

Menurut informasi, yang pertama kali menemukan Algopur ialah Muhammad Jein, pada Minggu (28/8/2019) kemarin, sekira pukul 20.00 WIB.

Dirinya menyebutkan, jasad Algopur terlihat dipenuhi darah dengan luka sabetan senjata tajam di bagian leher. Parahnya lagi, jasad Algopur ditemukan di bagian bawah tempat tidurnya.

"Melihat korban sudah tidak bernyawa lagi, saya langsung melapor kepada kepala desa," ujar Jein, Senin (29/7/2019).

Kepala Desa Rambah Tampu Adrianto Peranginangin, yang mendapat kabar dari warganya tersebut, langsung menuju ke lokasi tempat kejadian perkara. Dirinya menjelaskan, Algopur datang ke desanya bersama seorang rekannya Deden untuk memantau sebagian buruh.

"Sudah dari dua minggu lalu mereka di sini, kadang kerja jadi tukang bangunan, dan buruh tani," katanya.

Dugaan sementara, pelaku dari perbuatan sadis itu ialah Deden. Pasalnya, saat Algopur ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, warga Desa Kerupuk, Kecamatan Lima puluh , Kabupaten batu bara itu, tidak ditemukan berada di rumah yang mereka tempati bersama.

"Saat ini mayat korban sudah kita bawa ke Puskesmas Laubaleng, guna menunggu pihak keluarga menjemput," ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Buluh Ipda Solo Bangun, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan itu. Dirinya menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih terus menelusuri siapa dalang dan apa motif pembunuhan tersebut.

"Kita bersama tim lagi melakukan pengejaran terhadap pelaku. Jika kita berhasil menangkap pelaku, pasti kita langsung infokan. Mohon doanya," ucapnya.

Kematian Algopur pertama kali diketahui Muhammad Jein, yang mendapati korban sudah tidak bernyawa. Begitu melihat korban bersimbah darah, dirinya langsung melaporkan ke perangkat desa.

Kepala Desa Rambah Tampu, Adrianto Peranginangin mendapat kabar dari warganya tersebut, langsung menuju ke lokasi tempat kejadian perkara, dimalam peristiwa tersebut, mengatakan, korban dan diduga pelaku diketahui datang ke desa mereka sekitar dua minggu. Keduanya bekerja semrawut, kadang selaku tukang bangunan, dan buruh tani. 

"Saat ini mayat korban sudah kita bawa ke Puskesmas Laubaleng, guna menunggu pihak keluarga menjemput," pungkasnya.

(cr4/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved