Breaking News

Ijazah Palsu

LWI Sumut Klaim Lebih Dulu Lapor Ijazah Palsu Anak Wabup Langkat

Ketua DPD Lembaga Wartawan Indonesia (LWI) Sumut Arif B Simatupang mengkliem, pihaknya yang pertama sekali membongkar praktik ijazah palsu

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Feriansyah Nasution

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua DPD Lembaga Wartawan Indonesia (LWI) Sumut Arif B Simatupang mengkliem, pihaknya yang pertama sekali membongkar praktik ijazah palsu HP yang merupakan anak dari Wakil Bupati Langkat Budiono. Menurutnya, bukan BKD Langkat yang lebih dulu mengklarifikasi itu ke AMIK MBP.

"Maaf ya, sebenarnya kita yang pertama mempertanyakan hal itu ke AMIK MBP, bukan surat dari BKD Langkat yang duluan ke AMIK MBP seperti diutarakan Pak Tenang Malam dan Direkturnya Nursiah," kata Arif saat dikonfirmasi www.tribun-medan.com, melalui selularnya, Rabu (9/11/2011).

Dengan klarifikasi serta surat keterangan AMIK MBP yang mereka terima, kemudian pihaknya menyampaikan data dan keterangan tersebut ke Bupati Langkat. Merasa tidak ditanggapi, kemudian mereka melaporkannya ke Polda Sumut.

"Karena belum ada tanggapan Bupati, makanya kita laporkan kasusnya ke Polda Sumut. Kemudian setelah temuan kami itu, barulah diteruskan BKD Langkat ke AMIK MBP," jelas Arif menceritakan kronologisnya.

"Jadi, sebelum diberitakan Tribun, beberapa hari sebelumnya, kita sudah laporkan pemalsuan ijazah itu ke Kapolda Sumut melalui surat No Agenda 21.896, perihal pengaduan temuan ijazah palsu yg digunakan oknum anak pejabat dalam CPNS Formasi 2010 Pemkab Langkat," tambahnya lagi.

Di surat laporan itu, turut mereka lampirkan satu berkas bukti penyimpangan foto copy ijazah D III anak Wabup Langkat dan pembanding ijazah dari AMIK MBP, surat keterangan AMIK MBP serta daftar riwayat hidupnya.

Ditanya mengapa pihaknya tidak langsung melaporkannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut, Arif mengaku takut jika berkas-berkas itu disalahgunakan pihak tertentu.

"Kita langsung ke Kapolda, karena kita nggak mau disalahgunakan. Yang menerima suratnya langsung Spri Kapolda, Pak Hutabarat," ujarnya.

Sebelumnya Tribun mendapatkan informasi tentang LWI Sumut, dari Kabid Humas Polda Sumut Kombes Raden Heru Prakoso. Kombes Heru disms oleh LWI Sumut terkait pernyataannya di Tribun edisi hari ini. Dimana Heru menyatakan, pihaknya  menunggu laporan dari AMIK MBP baru akan menindaklanjuti kasus ijazah palsu itu.

"Pak Heru, komentar bpk di harian Tribun hr ini knapa hrs menunggu pengaduan AMIK MBP Medan? Smentara pengaduan dr LEMBAGA WARTAWAN INDONESIA SUMUT telah mengadukn mslh ijazah palsu anak kandung wabup langkat ditujukn lgsg ke Kapolda Sumut. Berkas trut dilampirkn lengkap sbg bukti kejahatan pemalsuan. Tlg bpk cek. Tks. Ketua Lembaga Wartawan Indonesia Sumut- Arif B Simatupang," bunyi sms dari Arif  ke Heru.

Heru sendiri mengaku belum tahu adanya surat dari LWI Sumut yang ditujukan ke Kapolda.

"Saya belum tahu itu. Tapi kalau pun memang suratnya ada, kan itu berarti sifatnya hanya informasi. Kalau memang lembaga wartawan itu tahu dan yakin adanya tindak pidana, harusnya dibuat saja langsung laporannya ke SPKT, agar bisa dimintai keterangan pihak terkait," ujarnya.

Ketua Ketua DPD Lembaga Wartawan Indonesia (LWI) Sumut Arif B Simatupang menyatakan sangat gegabah pernyataan Sekda Langkat yang menyatakan anak Wabup sudah dipecat. Ia tidak yakin dengan proses pemecatan yang begitu cepat.

"Logika lah, secara hukum tidak segampang itu memecat PNS. Kan harus ada putusan pengadilan membuktikan ijazah itu palsu. Itu kan mungkin hanya untuk menyelamatkan mereka saja. Kita nggak tahu dibalik ini semua. Makanya kita mau ungkap," ujarnya walau mengaku belum mengroscek ke BKD Langkat tentang pemecatan itu.

Disebutkan Arif, yang mereka ketahui terkahir anak Wabup itu (HP) berdinas di Kantor Kecamatan Binjai, Kota Binjai. "Dia (HP) dinas di Kecamatan Binjai, sebelumnya saat penempatan pertama ditugaskan di Kecamatan Sicanggang, Langkat," katanya.

Apakah ada rencana melaporkannya kembali secara resmi ke Polda Sumut? "Kita kan sudah lapor langsung ke Kapolda, harusnya kapolda menugaskan jajarannya," tandas Arif mengakhiri. (fer/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved