Breaking News

Pemadaman Bergilir

Pembangkit Listrik yang Tumbang di Sumut Bakal Bertambah

PLN dan Pertamina belum menyepakati harga solar untuk bahan bakar pembangkit listrik, termasuk untuk daerah Sumatera

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas sedang mengisi Bahan Bakan Minyak (BBM) jenis Solar di SPBU Kedoya, Jakarta Barat, Senin (4/8/2014). Mulai hari ini, waktu penjualan solar bersubsidi di seluruh SPBU di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali akan dibatasi dimulai pukul 08.00-18.00 untuk cluster tertentu. Tidak hanya Solar di sektor transportasi, alokasi solar bersubsidi untuk Lembaga Penyalur Nelayan (SPBB/SPBN/SPDN/APMS) juga akan dipotong sebesar 20 persen dan penyalurannya mengutamakan kapal nelayan di bawah 30GT.Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Liston Damanik

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - PLN dan Pertamina belum menyepakati harga solar untuk bahan bakar pembangkit listrik, termasuk untuk daerah Sumatera Bagian Utara yang saat ini mengalami krisis listrik.

General Manager PLN Pembangkitan Bernadus Sudarmanto mengatakan, karena kekurangan bahan bakar, generator listrik yang tidak beroperasi akan bertambah. Jika sebelumnya, pembangkit di Tanjung Morawa dan Kualanamu sudah tumbang, maka terhitung sejak Minggu (9/8/2014) pagi, generator di Glugur juga akan stop menghasilkan setrum untuk sementara.

Bernadus sempat sedikit lega karena media massa menyebutkan direksi Pertamina dan direksi PLN telah menyepakati harga solar untuk pembangkit listrik. Namun, para bawahannya di PLN Pembangkitan justru melaporkan kabar buruk.

“Teman-teman di lapangan mengabarkan, besok tidak ada supply dari Pertamina. Jadi (pembangkit) di Tamora dan Kualanamu akan padam. Stok untuk (pembangkit) Glugur hanya sampai pukul 10 pagi. (Pembangkit) Paya Pasir tidak bisa maksimal karena stok menipis,” katanya.

Menurut Bernadus, kondisi ini sungguh memprihatinkan dan ia berharap DPR RI segera turun tangan untuk menengahi perundingan antara Pertamina dan PLN sehingga krisis listrik di Sumut dapat diminimalisasi.

“Ini tidak bisa hanya PLN dengan Pertamina saja,” katanya.

(ton/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved