Pot Bunga dan Pembatas Jalan di Siantar Didekorasi Khas Simalungun

Geliat Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus untuk mempercantik dan menghijaukan kota semakin kelihatan. Usai menambahi bunga-bunga

Tribun Medan / Ammar
Seorang pekerja sedang mengecat pulau jalan dengan dekorasi khas Simalungun, di Jalan Sudirman, Pematangsiantar, Jumat (17/10). 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Abul Muamar

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Geliat Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus untuk mempercantik dan menghijaukan kota semakin kelihatan. Usai menambahi bunga-bunga di sepanjang pinggiran jalan dan trotoar, kali ini, pot bunga dan pembatas jalan diberi dekorasi yang artistik, yakni dengan dekorasi khas Simalungun.

Pantauan www.tribun-medan.com di Jalan Sudirman, pot bunga permanen yang juga pembagi jalan telah tampak sebagian diberi dekorasi dengan paduan warna merah-hitam-putih, dengan masing-masing warna pada kotak-kotak berbentuk kubus. Di ujung pembatas juga dibuat relief Patung Bohi-bohi yang sering ditemui di setiap bangunan adat Simalungun.

Pekerja yang mengecat di lokasi, saat ditanyai mengaku harus melakukan pengecatan dengan teliti agar tak keliru dan merusak pola warna. "Pelan-pelan ini ngerjainnya. Gak bisa buru-buru," katanya.

Menurut sebagian warga yang melintas, adanya dekorasi khas Simalungun membuat ciri khas Kota Siantar menjadi tampak menonjol. Seperti Tris, warga Setia Negara, Siantar Sitalasari yang sehari-hari berjualan di pinggir Jalan Sudirman. "Kalau dari kemarin kayak gini kan cantik dia," katanya.

Kepala Bidang Pertamanan Dinas Tarukim Pematangsiantar Sangap Sitepu mengatakan, pihaknya akan terus menambah pulau-pulau jalan serta pot bunga yang dipadu dengan dekorasi khas Simalungun.

"Pulau-pulau jalan akan kita buat seperti itu semua. Sebelumnya hanya uji coba. Datang Walikota dia minta dibuat bagus. Makanya kita kerjakan. Tapi itu bukan proyek ya. Kita harap itu akan menjadikan Siantar lebih indah. Kalau pendatang yang melihat akan tahu, ini Siantar," katanya.

Sangap mengatakan, dekorasi tersebut dilakukan untuk mengembalikan asal usul Siantar yang notabene merupakan warisan dari Kerajaan Simalungun.

"Kita kan memang bagian dari Simalungun. Jati diri kita harus kita tonjolkan. Sampe-sampe nanti Kabupaten (Simalungun) pun kalah nanti kita buat," ujarnya.

(amr/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved