Di Binjai, Elpiji 3 Kg Dijual di SPBU
Pemko Binjai membuat gebrakan baru. Gebrakan ini bertujuan agar Gas elpiji 3Kg tidak langka. Alhasil, Pemko Binjai mengajukan agar
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Azhari Tanjung
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Pemko Binjai membuat gebrakan baru. Gebrakan ini bertujuan agar Gas elpiji 3Kg tidak langka. Alhasil, Pemko Binjai mengajukan agar penjualan Gas Elpiji 3 Kg di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU).
“Kita berharap kelangkaan gas tidak terjadi lagi dengan diberlakukan sistem tersebut” ujar Wali Kota Binjai HM Idaham usai rapat evaluasi rencana kinerja SKPD tahun anggaran 2015, Senin (2/3/2015).
Saat ini, katanya, pertamina sudah menyalurkan gas 3 Kg ke seluruh SPBU di Kota Binjai untuk dijual kepada masyarakat. "Di Binjai ada 7 SPBU, berarti setiap hari ada 350 tabung gas 3 Kg yang bisa dibeli masyarakat Binjai dengan harga Rp 16 Ribu,"katanya.
Tujuh SPBU di Kota Binjai yaitu PT Bahma Putra Mandiri, Jalan Dipenogoro. Di Kebunlada, SPBU M. Rusdi Bey Siregar. SPBU Sri Jaya br Baro di Jalan Gatot Subroto. Kemudian SPBU Jalan T. Amir Hamzah, SPBU Jalan Soekarno-Hatta dan CV Lina juga di Jalan Soekarno- Hatta.
Menurut Idaham, didampingi Kabag Perekonomi Ahmad Ilham dan Asisten II Drs. H. Hamdani Hasibuan, dan Kabag Humas Hendrik Tambunan, sistim penjualan gas 3 Kg yang selalu langka akan diatur ulang dengan Pertamina. Sehingga kelangkaan gas yang dialami rakyat tidak berlanjut.
“Kasihan rakyat harus mencari gas keliling, sampai ada yang tak masak,” ujarnya. Sale Eksekutif Pertamina Gas Dom, regional I Tiara Saufi, ketika dihubungi www.tribun-medan.com mengatakan penjualan gas 3 Kg di SPBU merupakan proyek nasional.
Namun pihak Pertamina akan menyusun teknis penjualan gas dengan Pemko Binjai, Kamis (5/3/2015) mendatang, akan menyusun sistim penjualan pengkelosteran (tertutup). Dimana sistim tersebut akan dilakukan pembagian pangkalan di setiap kelurahan. “Jika setiap kelurahan ada 1.500 orang, akan dibagi tiga kelompok," ucapnya.
Dimana masing-masing warga akan memperoleh kartu yang menentukan warga itu harus membeli di kelompok mana. Jika kelompok A sambungnya, ia tak akan bisa ke B. Tiara berharap rapat kordinasi dengan Pemko Binjai dan Camat, harus diperoleh data di kecamatan itu ada berapa pengusaha mikronya, sehingga bisa terbagi tanpa merugikan rakyat.
Idaham berharap di Binjai sistem tersebut dapat berjalan. “Kita berharap kelangkaan gas 3 Kg bisa teratasi, jika sudah di jual di SPBU, jangan ada pihak-pihak yang bermain lagi,"harap orang nomor satu di Kota Binjai ini.
(ari/tribun-medan.com)