Umat Katolik di Medan Kenang Yesus dengan Misa Jalan Salib

Suasana hening dan penuh khidmat terasa di Gereja St. Paulus Helvetia, Medan, Jumat (25/3/2016).

Tribun Medan/Nikson Sihombing
Jemaat membawa tongkat salib dan lilin pada perayaan Jumat Agung di Gereja Santo Paulus Helvetia Medan, Jumat (25/3/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Nikson Sihombing

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Suasana hening dan penuh khidmat terasa di Gereja St. Paulus Helvetia, Medan, Jumat (25/3/2016). Tepat pukul 09.00 WIB ratusan umat sudah memasuki gereja untuk mengikuti misa. Misa kali itu ialah misa jalan salib yang dilakukan di dalam gereja.

Prosesi jalan salib yang dilakukan di dalam gereja untuk mengenang Yesus selama berjalan memikul kayu salib menuju bukit Golgota. Tiga orang misdinar bertugas dalam perayaan jalan salib tersebut.

Satu orang memegang tongkat salib dan dua orang lainnya memegang lilin yang berdiri di sampingnya. Misdinar yang memegang tongkat salib meletakkan tongkat salib tepat menyentuh lukisan Yesus yang berada di dinding gereja.

Jumlah lukisan tersebut 14 buah. Masing-masing lukisan menggambarkan kesengsaraan Yesus sebelum disalibkan. 14 lukisan tersebut juga menjadi prosesi misa jalan salib yang dirayakan umat Katolik pada Jumat Agung.

" Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu ," ujar porhanger gereja.

"Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dosa dunia ," jawab umat dengan nyanyian

Semua umat bertekuk lutut sambil berdoa lalu kembali berdiri dan bernyanyi dari kidung pujian buku Puji Syukur. 14 lukisan itu juga menjadi tanda 14 kali tahap pemberhentian Yesus sebelum disalipkan.

Keempatbelasnya ialah Yesus dijatuhi hukuman mati, Yesus memanggul salib, Yesus jatuh untuk pertama kali, Yesus berjumpa dengan Ibunya, Yesus ditolong Simon dari Kirene, Wajah Yesus diusap oleh Veronika, Yesus jatuh untuk kedua kalinya, Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisinya, Yesus jatuh untuk ketiga kalinya, Pakaian Yesus ditanggalkan, Yesus disalibkan, Yesus mati di salib, Yesus diturunkan dari salib, Yesus dimakamkan

Pengurus gereja yang menjabat sebagai Wakil Dewan Stasi St. Paulus Helvetia, Paroki Padre Pio E. Purba mengatakan 14 perhentian tersebut ialah jalan salib yang dialami Yesus. Untuk menjalani jalan tersebut Yesus harus menderita. Penderitaan tersebut dialami Yesus karena tuduhan orang Farisi.

"Arti jalan salib ialah untuk mengenang penderitaan Yesus. Yesus mengalami cobaan-cobaan yang dituduhkan orang Farisi. Bagi orang yang percaya kita pantas mengikuti sifat Yesus yang telah mati di kayu salib demi penebusan dosa dunia," katanya saat dijumpai usai acara di gereja St. Paulus Helvetia.

Ia menambahkan umat Katolik percaya akan kebangkitan Yesus. Bagi orang yang ingin dibangkitkan dari kematian maka harus percaya akan kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga.

Selanjutnya, kata dia, untuk menjelang paskah umat Katolik mengadakan tiga kali ibadah ke gereja. Dua kali gereja di hari Jumat Agung dan satu kali di malam Pra-Paskah.

"Hari ini (Jumat Agung) kita dua kali gereja yaitu pukul sembilan pagi dan pukul dua siang. Kalau pukul sembilan pagi itu untuk mengenang jalan salib Yesus lalu nanti pukul dua siang untuk mengenang kematian Yesus. " katanya.

Lalu, katanya, besok pukul tujuh malam umat katolik gereja lagi untuk mengenang jelang kebangkitan Yesus pada hari minggu. Kemudian pada Yesus bangkit pada hari ketiga (hari minggu) dan dirayakan dengan paskah sebagai tanda telah menang melawan kematian. (nik/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved