Baca Edisi Cetak Tribun Medan

Hercules Bawa Genset ke Nias

Tidak hanya itu, bila seluruh mesin genset tiba di Nias, ada 22 mesin yang diutamakan untuk menyuplai listrik ke kantor pelayanan masyarakat.

tribun medan
ilustrasi 

- PLN Sewa Kapal Laut Angkut 23 Kontainer Genset
- Diprediksi Dua Pekan Lagi Nias Kembali Terang

TRIBUN-MEDAN.com - Guna mengatasi krisis listrik di Pulau Nias, Sumatera Utara, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyewa satu uit pesawat hercules untuk mengangkut tiga mesin genset dari Jakarta, Minggu (10/4/2016) pagi.

Hubungan Masyarakat PLN Regional Sumatera Bagian Utara Mustafrizal mengatakan, pesawat hercules yang membawa tiga unit mesin genset dari Jakarta sudah tiba di Nias. Sehingga, mesin genset terus berdatangan dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa.

"Tiga mesin genset dari Jakarta yang diangkut pakai hercules sudah tiba Minggu pagi. Total daya yang dihasilkan dari tiga mesin itu berdaya 500 KVa," katanya saat dihubungi, Minggu siang.

Mengatasi krisis listrik di Nias, PLN di Sumatera dan Jawa bahu membahu mengirimkan mesin genset. "Untuk sementara kami mengirimkan mesin genset yang standby di seluruh Sumatera Utara. Pada Sabtu sore sudah tiba10 unit mesin genset di Nias, dan Senin sore akan dikirimkan tujuh unit mesin lagi ke Nias," ujarnya.

Ia menjelaskan, sebelum dioperasikan mesin genset akan diperiksa terlebih dahulu agar tidak ada kendala saat menyuplai daya listrik ke pelanggan umum. Adanya tambahan daya 1.296 kW, maka total daya di Pulau Nias mencapai 8,648 megawatt.

"Sepuluh mesin genset ini berasal dari PLN wilayah Sumatera Barat (4x80 kW), gardu induk Padangsidempuan (1x240 kW dan 1x88 kW). Gardu Induk Binjai (1x240 kW) dan Gardu Induk Payakumbuh (1x240 kW), Gardu Induk Siantar (1x88 kW) serta PLN Dumai 80 kW," katanya.

Ia menambahkan, PLN Sumbagut juga sudah menerima 13 genset dari Sumatera seperti dari Jambi dan Padang. Mesin-mesin genset itu dapat mengatasi krisis listrik jangka pendek.

"Selain itu, kami sedang berupaya mendatangkan 16 unit mesin genset yang dibawa menggunakan 23 kontainer, termasuk dari Langsa. Total daya mesin genset dari Langsa mencapai 20 megawatt. Kini, kontainer dalam perjalanan menuju Sibolga untuk dibawa gunakan kapal laut menuju Nias," ujarnya.

Ia menambahkan, PLN akan mengirimkan 23 kontainer berisi mesin genset ke Pulau Nias secara bertahap. Sebab, dalam sehari hanya ada satu kapal yang beroperasi.

"Untuk mempercepat distribusi mesin genset ke Nias, kami berencana menyewa satu kapal untuk membawa 23 kontainer. Intinya, PLN seluruh Sumatera dan Jawa bahu membahu agar krisis listrik di Nias segera teratasi," katanya.

Ia menyampaikan, rencananya 16 unit mesin genset dari Langsa akan ditempatkan di Desa Idanoi, Gunungsitoli. PLN juga mempersiapkan lahan agar saat mesin genset tiba di Nias dapat langsung beroperasi.

"Saat ini lahan untuk mesin genset 12 MW masih diratakan dengan sirtu (pasir-batu). Progres meratakan tanah relatif cepat. Kami terus melakukan berbagai cara agar lahan siap ketika mesin genset tiba," ujarnya.

Tidak hanya itu, bila seluruh mesin genset tiba di Nias, ada 22 mesin yang diutamakan untuk menyuplai listrik ke kantor pelayanan masyarakat. Di antaranya Kantor PDAM, Kantor Pengadilan dan Kejaksaan.

"Mesin genset juga akan ditaruh di Kantor Polres, lembaga pemasyarakatan (Lapas), rumah sakit, sekolah, dan kantor pemerintahan," katanya.

Ia menceritakan, pemadaman listrik di Kepulauan Nias terjadi sejak, Jumat (1/4/2016) malam. Pemadaman terjadi, karena dua PLTD sewa, yang masing-masing, berdaya 10 megawatt di Moawo berhenti beroperasi.

"Memang kontrak berakhir, sehingga kami mencoba untuk negosiasi. Namun perusahaan APR Energy tetap memutuskan aliran listrik. Padahal, proses diskusi sudah berlangsung sejak dua bulan lalu," ujarnya.

Akibat berhentinya pasokan listrik dari APR Energy, lanjutnya, PLN kehilangan daya 20 megawatt (MW). Sedangkan, beban puncak di Kepulauan Nias mencapai 27 megawatt.

"Upaya kami memang bagaimana memenuhi kebutuhan listrik 20 MW untuk masyarakat Nias. Kami akan mendapatkan mesin genset dari berbagai daerah. Total berapa daya mesin genset belum dapat dipastikan, karena kapasitas mesin berbeda-beda," katanya.

Ia membenarkan alasan APR Energy menolak perpanjangan kontrak, karena PLN Sumbagut punya utang Rp 70 miliar-Rp 80 miliar. Namun, utang tersebut tidak ada hubungannya dengan PLN Kepulauan Nias.

"Yang utang itu tidak ada kaitannya dengan PLN Nias. Yang punya utang adalah Sumut bukan Nias, dan kontrak utangnya beda unit. Seharusnya bukan Nias yang dipadamkan," ujarnya

Ia menyesalkan, perusahaan APR Energy tidak memikirkan hajat hidup orang banyak, khususnya masyarakat Nias. Padahal, APR Energy sudah lama menjalin kerja sama dengan PLN.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami harap pelanggan bersabar, karena kami juga sedang melakukan segala upaya agar dapat memenuhi kebutuhan listrik di Nias secepatnya," ungkapnya.

Tambah Sukarelawan
Untuk menangani krisis listrik di Nias, PLN terus mendatangkan sukarelawan tenaga teknis dan nonteknis dari luar Nias.
Pada Minggu (10/4/2016) pagi, tambahan sukarelawan berjumlah 10 orang dari Wilayah Kepulauan Riau, Jambi, dan Muarabungo telah tiba di Nias.

Hal itu membuat total tenaga sukarelawan PLN yang didatangkan dari luar Nias hingga saat ini berjumlah 95 orang, yaitu 78 tenaga teknis dan 17 tenaga nonteknis.

Para sukarelawan tenaga teknis ini diarahkan untuk membantu pengoperasian genset, proteksi, uprating dan hal teknis lainnya, mengingat para tenaga sukarelawan yang ada telah bekerja nonstop sejak 2 April.

Sementara sukarelawan nonteknis yang didatangkan bertindak sebagai koordinator baik lapangan, pemantau maupun humas.

"PLN berusaha sekuat tenaga mengembalikan situasi kelistrikan di Nias. Karena itu, tentu dibutuhkan banyak sekali tenaga tambahan agar dapat mempercepat prosesnya," ujar Senior Manager Public Relations, Agung Murdifi, kemarin.

Beberapa sukarelawan PLN dari luar Nias ini datang membawa genset bantuan. Kesulitan saat membawa genset adalah ukurannya yang besar plus jalan rusak dan rutenya sangat jauh.

"Kami menempuh waktu dua hari dua malam dari Payakumbuh. Namun demi Nias benderang kami siap lakukan yang terbaik," ucap seorang Operator Mesin Edi Saputra, yang datang membawa genset dari GI Payakumbuh ke Nias.(tribunnews/tio)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved