Demo Mahasiswa

Massa HMI Terlibat Bentrok, Polisi Bubarkan Paksa dengan Tendangi Mahasiswa

Puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Kota Medan terlibat bentrok dengan petugas Polresta Medan.

TRIBUN MEDAN / ARRAY ARGUS
Puluhan massa HMI Cabang Kota Medan saat dibubarkan paksa petugas Polresta Medan ketika menggelar aksi di Bundaran Majestyk Medan 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Kota Medan terlibat bentrok dengan petugas Polresta Medan.

Puluhan mahasiswa ini sempat ditendangi lantaran dianggap menggangu arus lalulintas ketika menggelar aksi di Bundaran Majestyk Jl Gatot Subroto.

"Kami hanya menyampaikan aspirasis aja pak. Kenapa mesti kasar begini," kata Ketua Cabang HMI Kota Medan, Habib kepada petugas intel, Senin (9/5/2016) sore.

Dalam insiden bentrokan ini, mahasiswa sempat tersiram air. Sore itu, mahasiswa melakukan aksi bakar ban.

"Kami pun kenalnya sama orang-orang bapak. Tapi kenapa kami diginikan," terang mahasiswa yang mengenakan peci hitam tersebut.

Karena tak ingin ribut-ribut, polisi meredam amarah mahasiswa. Sejumlah petugas intel memberikan pengertian kepada pendemo.

Awalnya, massa HMI mendesak pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang untuk minta maaf atas pernyataannya di media massa.

Saut menyebut pejabat yang memiliki latar belakang HMI terlibat korupsi.

Terkait pernyataan itu, Saut dianggap menghina HMI. Massa HMI Kota Medan meminta Saut mengklarifikasi pernyataannya.

Seperti yang dilansir Kompas.com, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang meminta maaf kepada Pengurus Besar HMI dan Korps Alumi HMI (KAHMI) terkait pernyataannya dalam acara talk show di salah satu televisi swasta, Kamis (5/5/2016).

"Saya mohon maaf atas pernyataan saya. Sekali lagi, saya mohon maaf atas pernyataan saya," kata Saut saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Saut mengaku tidak bermaksud menyinggung HMI maupun lembaga lainnya. Ia merasa ada kesalahpahaman atau persepsi.

Untuk itu, KPK akan melakukan pertemuan dengan pimpinan HMI untuk menyelesaikan masalah tersebut. Diharapkan, ke depannya, HMI bisa menjadi mitra KPK dalam pemberantasan korupsi.

"Kami (KPK) percaya, HMI sebagai salah satu pergerakan aktivis di Indonesia bisa menjadi mitra dalam upaya pemberantasan korupsi," ucap dia.

Sementara itu, juru bicara KPK Yuyuk Andriati juga menyatakan, KPK akan mengajak HMI untuk membicarakan masalah tersebut. KPK berharap kesalahpahaman ini dapat segera diselesaikan.

"Kami percaya kesalahpahaman ini bisa segera diakhiri, tentu dengan berkomunikasi satu sama lain," ucapnya.

Pertemuan direncanakan digelar hari ini, tetapi belum diketahui tempat dan waktunya.

"Iya, rencananya hari ini, tetapi belum dapat info jam berapa," kata dia.

Dalam diskusi di salah satu televisi swasta, Saud mengatakan," ... karakter integritas bangsa ini sangat rapuh. Orang yang baik di negara ini jadi jahat ketika dia sudah menjabat. Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar, orang-orang cerdas..."

"Saya selalu bilang, kalau di HMI dia minimal ikut LK 1. Lulus itu dia anak-anak mahasiswa, pintar. Tetapi, begitu jadi menjabat, dia jadi jahat, curang, ini karena apa? Karena saya bilang sistem belum jalan. Artinya apa? Adapun peraturan-peraturan itu tidak pernah kita jalankan...," kata dia.

KAHMI kemudian menuntut permintaan maaf dan meminta Saut menarik pernyataannya.

(ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved