Video Guru Sekolah Elit di Medan Jewer Kuping Muridnya Sampai 'Bonyok'

Dua buah video menjadi viral usai rekaman hukuman guru menjewer kuping siswanya dipublikasi di media sosial.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada respon cepat yang telah dilakukan oleh siswa dan orangtua sehingga masalah ini bisa segera ditangani. Sekarang ini guru yang bersangkutan sudah dinonaktifkan demi penyelidikan lebih lanjut.

Jika ada orangtua atau siswa yang memiliki informasi mengenai kejadian ini atau sebelumnya memiliki masalah yang serupa tetapi belum terselesaikan dapat menghubungi Sekolah Chandra Kusuma di (061) 6616765 dengan Ms. Fransisca. Semua informasi akan diperlakukan secara rahasia (confidential).

Terdapat dua rekaman video yang diunggah oleh Susan.

Video pertama memperlihatkan aksi yang diduga dilakukan seorang guru terhadap salah seorang muridnya di kelas.

Terlihat, wanita berbaju biru yang diduga guru tersebut melakukan hukuman fisik dengan menjewer telinga kanan murid.

Saking kerasnya jeweran tersebut, hingga terdengar bunyi meringis seolah menahan sakit dari anak itu.

Disinyalir, rekaman itu diambil diam-diam oleh salah seorang murid yang lain ketika peristiwa tersebut terjadi.

Hal ini disebutkan sendiri oleh Susan ketika membalas salah seorang netizen di kolom komentar.

"Guru ini udah sering buat begitu, anak-anak trauma. Sebagian ada yang mengadu, jadi kemungkinan ada orang tua yang investigasi menyuruh anaknya diam-diam rekam kalau pas ada kejadian itu," tulis Susan.

Sementara video kedua memperlihatkan ketika orang tua murid dihadapkan dengan wanita penyiksa yang diduga guru tersebut bersama salah seorang perwakilan sekolah.

Tampak dalam video itu, ibu murid merasa tidak terima disiksa oleh wanita yang diduga guru tersebut.

"Dia (pelaku) harus dinonaktifkan (dipecat) sekarang juga dan tidak boleh mengajar. Anak-anak tertekan. Kita pun nggak mau nama Sekolah C**********a jadi buruk di luar," ujar salah seorang orang tua murid yang anaknya diduga dianiaya.
Salah seorang orang tua murid menyebut nama itu, belum diketahui lokasi tepatnya.

"Semua guru jangan semena-mena sama murid. Kami menyekolahkan anak untuk dibimbing, dituntun dan diayomi. Walau seburuk apapun seorang anak, tolong dibantu supaya dia bisa baik," ujar orang tua murid lainnya.

Lalu, seorang di antaranya mengatakan bahwa ketiga murid yang diduga dianiaya itu lahir secara prematur.

"Asal kamu tahu, ketiga anak kami ini prematur. Mereka (anak prematur) lebih lemah dari anak-anak lainnya. Jangan kurang ajar kamu," kata orang tua murid.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved