Gempa

Tangis Warga Bergema saat Evakuasi Jasad yang Tertimbun Reruntuhan selepas Gempa 6,4 SR

Suara tangis bergema saat puluhan personel TNI AD bersama warga mengevakuasi jenazah yang tertimbun reruntuhan rumah toko

TribunMedan/ HO
Situasi pascakejadian gempa berkekuatan 6,5 SR di Pidie Jaya, Aceh, NAD, Rabu (7/12/2016). (TribunMedan/ HO) 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Suara tangis bergema saat puluhan personel TNI AD bersama warga mengevakuasi jenazah yang tertimbun reruntuhan rumah toko (ruko) di Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh.

Idris Ismail, reporter Serambi Indonesia menceritakan, sedang berada di pusat pasar Trienggadeng. Ia melihat tangis warga tidak berhenti saat warga dan TNI AD menemukan satu jenazah yang tertimbun bangunan.

"Saya sekarang berada di pusat kota Trienggadeng. Saya sedang melihat proses evakuasi warga yang tertimbun bangunan ruko. Suasana sedih, keluarga terus menangis selama proses evakuasi berlangsung," ujarnya saat dihubungi www.tribun-medan.com, Rabu (7/12/2016).

Baca: Data Sementara Gempa 6,5 SR Renggut 26 Korban Jiwa

Dia menyampaikan, satu jenazah baru saja dibawa ke rumah sakit. Sedangkan, warga bersama TNI masih melakukan evakuasi. Apalagi kabar yang beredar ada beberapa orang yang dikabarkan tertimbun di ruko.

"Hingga kini proses evaluasi masih berlangsung. Warga masih memadati ruko yang ambruk, jadi masyarakat bersama TNI saling membantu. Untuk data nanti akan saya kabari lagi," katanya.

Gempa menimbulkan korban jiwa
Gempa menimbulkan korban jiwa 

Baca: Diyakini Puluhan Santri Masih Hidup Tertimbun di Gedung Al Azisiyah Pasca Gempa

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter yang menguncang Pidie Jaya, Aceh. Alhasil, 26 orang meninggal dunia dan ratusan warga dibawa ke rumah sakit terdekat.

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa simpati kepada para korban gempa. Dirinya berharap agar seluruh keluarga para korban gempa bumi diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan berat tersebut.

"Saya turut merasakan apa yang saudara-saudara kita di Aceh rasakan. Semoga tidak terjadi gempa susulan. Saya telah perintahkan tim segera gerak cepat," tuturnya.

Baca: Nahas, Rombongan Pengantin Turut Tewas Tertimbun Reruntuhan dalam Musibah Gempa

Dia menuturkan, pemerintah daerah menjadi komandan untuk penanganan bencana. Sementara Kementerian Sosial mendukung dengan penyiapan logistik jika kondisi sudah darurat dan tidak lagi mampu ditangani daerah.

"Apabila dalam kondisi darurat, bupati/wali kota dapat mengeluarkan SK darurat sehingga dapat dikeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga 100 ton, gubernur dapat mengeluarkan hingga 200 ton. Selebihnya jika CBP tersebut telah digunakan maka di atas 200 ton dapat dikeluarkan oleh Mensos,"pungkasnya.

(tio/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved