Rangkuman Peristiwa

Misteri Kematian Kuna, Pembunuh Bayaran hingga Rekaman Detik-detik Penembakan Jarak Dekat

MISTERI kematian Indra Gunawan alias Kuna menyedot atensi publik. Teranyar, CCTV di kawasan Kesawan menguak tabir adegan tragis itu.

(Tribun-Medan.com/ HO)
Kuna atau Indra Gunawan. (Tribun-Medan.com/ HO) 

Menurut Ngogesa, Indra Gunawan adalah kader terbaik partai Golkar Sumatera Utara yang juga merupakan Wakil Sekretaris DPD Golkar Sumut.

"Saya sangat menyesalkan terjadinya penembakan tersebut dan meminta pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas," katanya sesuai rilis yang diterima tribun, Jumat (20/1/2017).

Menurut Bupati Langkat tersebut, disamping sebagai Pengurus DPD Golkar Sumut, Indra Gunawan juga dikenal sebagai pribadi yang rajin dalam kegiatan sosial serta aktif sebagai aktivis pemuda Hindu yang taat beragama dan santun.

DPD Golkar Sumut katanya akan mengawal kasus itu sekaligus mendukung pihak kepolisian untuk menangkap sekaligus mengungkap motif penembakan.

Dia juga mewakili keluarga besar DPD Golkar Sumatera Utara mengucapkan belasungkawa dan berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya kader terbaik Golkar.

"Semoga, kejadian ini tidak terjadi lagi di Sumatera Utara, dan seluruh kader Golkar se-Sumut untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi ini, percayakan sepenuhnya kepada kepolisian dan yakinlah, masyarakat Sumut adalah masyarakat yang santun dan selalu mengendepankan nilai-nilai kereligiusan dalam aktivitas sehari-hari," katanya.

Beberapa waktu lalu dua Oknum yang Tak Dikenal menembak Indra Gunawan alias Kuna du jalan Kesawan Medan saat hendak membuka tokonga. Kuna ditembak di bagian ketiak dan meninggal dunia.

Keluarga Indra Gunawan alias Kuna saat meratapi jenazah pengusaha airsoftgun itu di rumah duka Jl Bambu, Pasar IV, Dusun VII, Desa Helvetia, Sumatera Utara, Kamis (19/1/2017). (Tribun-Medan.com/ Array Argus)
Keluarga Indra Gunawan alias Kuna saat meratapi jenazah pengusaha airsoftgun itu di rumah duka Jl Bambu, Pasar IV, Dusun VII, Desa Helvetia, Sumatera Utara, Kamis (19/1/2017). (Tribun-Medan.com/ Array Argus)

Jerit Tangis Istri Tercinta

Seorang saksi bernama Mahdi, yang melihat penembakan Kuna mengatakan, korban datang bersama istrinya, Kawidah, mengendarai mobil Pajero Sport BK 1976. Tiba di depan tokonya, Kuna memberi kunci kepada pekerjanya, Amri (33), untuk membuka gembok pintu depan toko.

Saat pekerjanya membuka gembok, Kuna mendatangi penjual susu sapi langganannya Narajan Singh, yang berhenti di depan restoran Tiptop. Sementara dua pelaku mengendarai motor menunggu di persimpangan Jalan Ahmad Yani III, di seberang toko korban.

"Setelah berbincang dan membeli susu, korban berjalan ke tokonya. Tak lama berselang, pelaku datang (menyeberang jalan) dan langsung menembak Kuna," kata Mahdi.

Setelah kena tembak, Kuna sempat berjalan tertatih-tatih ke arah tokonya. Beberapa saat kemudian, Kuna tumbang sembari memegangi dadanya, yang kena tembak.

"Istrinya langsung teriak. Pelakunya dua orang kabur ke arah Jalan Ahmad Yani IV," kata Mahdi.

Sementara, Andi, penjaga Toko Benjamin, yang berada di sebelah toko korban mengaku, tak melihat langsung penembakan tersebut. Ia menambahkan, saat kejadian, tengah berada di dalam toko.

"Saya sempat dengar suara letupan. Saya kira suara knalpot sepeda motor," ungkap Andi. Beberapa saat kemudian, Andi mendengar suara teriakan seorang perempuan. Ia pun buru-buru keluar dari tokonya.
"Saya lihat, istri korban teriak sambil menangis. Korban sudah tidak sadarkan diri," ungkap Andi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved