Buku Revisi UUD 45 Palsu Beredar, Ini Kata Penjaga Toko
"Kami emang gak ada periksa-periksa. Ya kami cuma jual aja. Kemarin ada satu yang sudah terjual sama warga biasa,"
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.COM, SIANTAR - Warga Kota Pematangsiantar sempat dihebohkan temuan buku UUD 1945 dan Perubahannya terbitan Tim Visi Yustisia yang berseberengan dengan Pancasila. Penemuan mengejutkan itu terjadi di Toko Cerdas Media, Siantar Plaza, Lantai II, Jalan Merdeka Nomor 12, Rabu (1/2/2017) lalu.
Penjaga toko Cerdas Media, Desy warga Sibatu-batu, Kelurahan Bahkapul, Kecamatan Sitalasari mengatakan tak pernah tahu ada buku yang telah dianggap melanggar hukum. Selama lima tahun bekerja, baru kali ini pihak kepolisian mendatangi Toko Cerdas Meda dengan berseragam.
"Ada 5 buku kemarin itu. Polisi ada empat orang datang. Dua polisi pertama datang pagi beli dua buku itu, terus jam dua mereka ambil dua lagi pas siang. Mungkin mereka dapat berita dari pusat. Ada empat buku dibeli polisi dibayar mereka. Satu terjual seharaga Rp. 20 ribu," kata Desy, Kamis (2/2/2017)
Kata Desy, selama ini tidak melakukan pengecekan dari buku-buku baru yang masuk ke toko. Sama dengan buku lainnya, Desy bilang biasanya ada pihak agen yang memasukkan.
"Kami gak tahu tahu itu. Kami emang gak ada periksa-periksa. Ya kami cuma jual aja. Kemarin ada satu yang sudah terjual sama warga biasa," kata Desy
"Kata polisi jangan diedarkan lagi. Kalau ada buku supaya diseleksi. Dan kalau ada buku seperti itu yang tidak baik segera dilaporkan," lanjut Desy.
Baca: Gedung Grosir Jalan Pane Terbakar, Si Jago Merah Merambat ke Rumah Warga
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Siantar, Anthony Siahaan menyesalkan beredarnya buku UUD 1945 dan Perubahannya yang dilengkapi Kabinet Kerja Reshuffle Jilid II terbitan Visi Yustisia, Jakarta. Apalagi buku tersebut dikhawatirkan bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi pembacanya, khususnya kalangan siswa dan pelajar.
Sebab, pada halaman 5, buku terbitan tahun 2016 tersebut terdapat informasi yang patut diduga menyesatkan pemahaman ideologi bangsa. Di mana pada buku itu juga tertulis pada sila pertama menerangkan bahwa agama tak cuma Islam, Kristen Hindu dan Budha saja. Melainkan ada agama tambahan yaitu Sekuler Sosialisme.
(dyk/tribun-medan.com)