Bencana Banjir

Berjuang Hidup dan Mati Dua Hari Selamat dari Longsor Hingga Minum Air Mentah

Korban bencana banjir mengungkap kisah yang tidak dialami oleh orang lain hingga berjuang terjebak selama dua hari antara hidup dan mati

Instagram
Beberapa orang warga berusaha melintasi longsor karena terjebak selama dua hari di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota 

Urusan selesai saya dan rombongan bertolak ke arah Padang untuk menyelesaikan urusan pekerjaan selanjutnya.

Kami berangkat malam, singkat cerita semua berjalan baik seperti biasa.

Sampai pada keesokan harinya di hari jumat pagi kira-kira jam 02.00 WIB dini hari, di sekitar daerah #pangkalan Kabupaten Limahpuluh Kota sumbar, mobil kami tiba-tiba dihentikan oleh bongkahan tanah dari arah tebing yang tinggi.

Diselingi hujan lebat dan gelapnya malam di hutan kami mendengar suara bongkahan tanah yang perlahan-lahan mulai jatuh ke bawah.

Tak lama setelah itu di arah depan kami persis, 1 mobil tertimbun bongkahan tanah, berselang beberapa detik mobil berikutnya dihantam bongkahan tanah longsor sampai ada sekitar 6-7 mobil lagi di arah depan kami yang ikut terbawa tanah

Dengan panik kami berusaha memutar balik mobil ke arah bawah dan menghindari longsoran tanah panik, cemas, takut, gelisah entah masih hidup atau mati sudah tak bisa kami rasakan lagi.

Kami mencari posisi aman yang jauh dari tebing curam, selama 2 hari 2 malam kami berjuang diantara ratusan korban lainnya utk bertahan hidup mengandalkan sisa perbekalan yang dibawa, hutan belantara disekeliling sudah tidak mengizinkan adanya makanan yang layak.

Kami bertahan dengan air mentah dari mata air yang kami cari di ujung bukit. Pagi sekitar jam 3 dini hari kami keluar dari mobil dan tidur di luar pondok kecil yang ada disekitar sana karana takut kalau bertahan di mobil akan ada longsor lagi.

Benar-benar pengalaman yang takkan pernah terlupakan buat saya dengan semua target kerja yang harus saya penuhi tuhan melukis cerita indah dulu di hidup saya.

Saat itu benar-benar kuasa tuhan bekerja di hidup saya, entah sudah bagimana saya dan rombongan saat ini kalau tanpa kuasa Tuhan melindungi kami. Hari ini saya merasakan apa yang dirasakan para korban pengungsi perang dan bencana alam.

Beberapa korban jiwa sudah ditemukan namun masih banyak yang tertimbun longsor. Serta ratusan mobil yang masih terjebak di tengah longsor. Semoga pemerintah, tim sar, dan semua yang berkepentingan bisa cepat menolong para korban di sana.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved