Tiga Tersangka Perampokan di Pulomas Saling Berkomunikasi di Dalam Sel, Apa yang Diperbincangkan?
"Ius Pane aja yang selnya terpisah. Dia disatukan sama tahanan yang lain. Tapi sel mereka sebela-belahan," beber Djarot.
TRIBUN-MEDAN.com - Polisi akan melimpahkan berkas tahap pertama kasus perampokan sadis disertai pembunuhan keluarga pengusaha Dodi Triono di Pulomas, kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, pekan depan.
"Berkasnya mungkin baru minggu depan dilimpahkan Kejari Jakarta Timur. Kalau P21-nya belum tahu, kan baru mau dilimpahkan. Tahap satu," kata Djarot Widodo, kuasa hukum tersangka, saat dihubungi di Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2017).
Baca: Dinikahi Anak Mantan Presiden Soeharto, Begini Mewahnya Istana Mayangsari yang Tengah Direnovasi
Baca: Djarot Bilang Ia Memaafkan Orang-orang yang Mengusirnya dari Masjid At Tin
Baca: Bak Romeo and Juliet, Kisah Cinta Luar Biasa Presiden Soeharto, Siapa Perempuan Itu Sesungguhnya?
Para tersangka, yakni Ius Pane, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga, sudah diperiksa untuk pelengkapan berkas.
Pemberkasan ketiga tersangka yang masih hidup tersebut dilakukan secara terpisah.
Sedangkan, tersangka Ramlan meregang nyawa usai ditembak mati lantaran melawan saat ditangkap.
Polisi, kata dia, sudah tidak lagi memeriksa Ius, Erwin, dan Alfins.
Pihaknya pun masih menunggu pelimpahan berkas para tersangka yang dilakukan penyidik Polres Metro Jakarta Timur.
Apabila jaksa penuntut umum sudah menyatakan berkas lengkap atau P21, maka barang bukti serta penahanan para tersangka akan dilimpahkan ke pihak jaksa.
"Iya, jadi tinggal dilimpahkan dulu ke jaksa, ada kekurangan atau enggak, kan gitu. Kalau dinyatakan lengkap, maka minggu depannya tersangka diserahkan ke jaksa," jelasnya.
Penahanan dua tersangka kasus perampokan disertai pembunuhan keluarga Dodi Triono, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga, masih ditempatkan di sel khusus Rumah Tahanan Polres Metro Jakarta Timur. Lantaran masih mengalami luka tembak di bagian kaki.
"Karena kan Erwin sama Alfins kakinya masih sakit. Mereka berdua aja (satu sel)," ujar Djarot Widodo.
Namun, menurut Djarot, kondisi keduanya sudah membaik.
"Udah membaik juga kok," ucapnya.
Erwin dan Alfins juga tidak dihadirkan saat polisi melakukan rekonstruksi di rumah Dodi di Pulomas, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Alasannya, kedua tersangka masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, akibat luka tembak. Polisi hanya menghadirkan tersangka lain, Ius Pane dalam rekonstruksi tersebut.
Djarot juga menceritakan keberadaan Ius Pane di dalam penjara.
Kata dia, meski sel ketiga tersangka dipisahkan, mereka masih bisa berkomunikasi, karena ruangan sel yang ditempatkan Erwin dan Alfins masih bersebelahan dengan Ius yang dikumpulkan dengan para tahanan lain.
"Ius Pane aja yang selnya terpisah. Dia disatukan sama tahanan yang lain. Tapi sel mereka sebela-belahan," beber Djarot.
Sejak ketiga kawanan bandit tersebut meringkus di penjara, tak ada satupun pihak dari keluarga yang menjenguk.
"Belum ada yang datang ke saya. Padahal udah saya kasih nomor handphone, tapi belum ada yang hubungin," paparnya.
Djarot menduga, kemungkinan alasan keluarga tak mau menjenguk ketiga tersangka lantaran masih malu.
"Belum ada. Mungkin pada malu mau ngejenguk mereka enggak mau dateng atau gimana?" imbuhnya.
Peristiwa perampokan keluarga Dodi Triono di Pulomas Utara nomor 7A, Jakarta Timur, terjadi pada 26 Desember 2016.
Para kawanan bandit ini menyekap 11 korban di kamar mandi. Keesokan harinya, enam korban meninggal dunia dan lima lainnya lemas.
Otak perampokan sadis, Ramlan Butar-butar ditembak mati, karena dianggap berusaha melawan saat ditangkap.
(WartaKota/Anita K Wardhani)