Kisah Memilukan Budak Seks ISIS, Farida Beber Disetubuhi Bak Binatang Kurun 2 Tahun usai Diculik
Mantan budak seks militan ISIS berusia 27 tahun itu diculik dua tahun silam di kampungnya, tepatnya ketika Farida berusia 25 tahun.
Baca: Sungguh Masygul, Ini Mimpi Akbar nan Mengiris Hati sebelum Ditelan Hidup-hidup oleh Ular Piton

"Kemudian kami melarikan diri," kata Farida yang mengalami luka batin dan beban psikologis setelah mengalami apa yang dia lalui dalam situasi yang ia sendiri sebut “seperti binatang” itu.
"Saya mencoba untuk menjaga kehormatan saya, tapi saya tidak berhasil. Mereka melecehkan dan memukul saya, memperlakukan saya seperti binatang. Saya hampir tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi pada saya."
Wanita muda itu kini tinggal di sebuah kamp pengungsi dekat Erbil, Irak utara, di mana dia juga menemukan suaminya, yang sedang bertugas sebagai polisi ketika dia diculik.
Dia adalah salah satu dari dua budak seks ISIS yang berani melarikan diri dan berbicara tentang penderitaan yang dialami selama di Mosul.
CEN/Daily Mirror
Waheda Musa
Perempuan lainnya, Waheda Musa, juga disandera di Mosul, di mana pasukan Irak sekarang membuat kemajuan besar dengan merebut kembali kota itu dari ISIS.
Waheda (32), dan putranya, Matu (7), baru-baru ini kembali berkumpul bersama keluarga mereka untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun dalam penyanderaan ISIS.
Setelah lebih dari dua tahun dari kengerian yang tak terbayangkan, mereka berhasil melarikan diri wilayah ISIS menuju kota asalnya.
Namun, Matu juga mengalami trauma berat karena sempat hendak dijadikan sebagai calon pengebom bunuh diri. Dia pernah menjalani pelatihan untuk peran tersebut.
Waheda mengatakan kepada wartawan, "Mereka telah menyiksa anak saya, melatihnya untuk menggunakan senjata dan sebagai hukumannya, dia disekap di kandang."
Matu dan ibunya adalah warga Yazidi, sebuah komunitas agama di kalangan etnis Kurdi, yang menggabungkan aspek keyakinan Islam, Kristen, Yahudi, dan Zoroastrianisme.
Karena itu, mereka dilihat sebagai bidaah di mata pejuang radikal ISIS, yang merasa layak untuk membunuh, menangkap, dan memperbudak kaum Yazidi.
Waheda tinggal di sebuah kota dekat Sinjar, Ninive, Irak utara ketika dia ditangkap dengan anaknya pada tahun 2014. Semua pria di kota itu dibunuh, perempuan dan anak-anak diculik.
Perempuan muda dan cantik dijadikan budak seks, yang tua dibunuh, dan anak laki-laki dijadikan tameng di medan perang atau dijadikan pengebom bunuh diri.