Aksi Hacker Remaja
Remaja Lulusan SMP Bobol 4.600 Situs termasuk Laman Polri dan Tiket.com
"Bisa dikatakan bos mereka adalah SH, yang membuka situs-situs. Dan mereka bertiga yang meneruskan. Kalau berhasil, hasilnya dibagi dua."
Setelah kode booking tiket pesawat didapat, kode booking tersebut dikirimkan ke pembeli.
Dan NTM berperan mencari pembeli tiket pesawat Citinlink dengan akun facebook Nokeyz Dhosite Kashir. Setelah calon pembeli tiket didapat, data order pembelian dikirimkan kepada AI.
Selanjutnya, AI melaksanakan tugasnya sebagai peng-input data ke aplikasi jual beli tiket online Citilink dan mengirimkan kode booking tiket pesawat yang didapat ke pembeli.
Adapun Haikal alias SH yang menjadi pelaku peretas dan otak utama pembobolan situs tiket.com tidak ada di tempat pada saat penangakapan.
Dalam aksinya, SH melakukan peretasan di sebuah tempat di Jakarta. Setelah situs tiket.com berhasil diretas, SH menyerahkan akun dan passwor situs pemesanan tiket online tiket.com kepada MKU.
"Bisa dikatakan bos mereka adalah SH, yang membuka situs-situs. Dan mereka bertiga yang meneruskan. Kalau berhasil, hasilnya dibagi dua," jelas Rikwanto.
Jebol 4600 situs
Otak pelaku sindikat peretas atau hacker remaja terhadap situs jual beli tiket online, tiket.com bernilai Rp 4,1 miliar, Haikal alias SH (19 th), berhasil dibekuk petugas Siber Bareskrim Polri di perumahan Pesona Gintung Residen, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/3/2017) siang.
Tiga anak buahnya lebih dulu dibekuk di Balikpapan, Kalimantan Timur, dua hari lalu.
Haikal terbilang hacker hebat. Sebab, usianya baru 19 tahun dan hanya lulusan SMP, tapi sudah berhasil meretas lebih 4.600 situs. Situs pemerintah pusat dan daerah hingga institusi Polri pernah dijebolnya.
Demikian disampaikan Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (30/3/2017).
"Dari pemeriksaan ketiga tersangka, saudara SH selaku pembobol telah berhasil membobol lebih dari 4.600 situs. Di antaranya situs milik polri juga ada, situs milik pemerintah pusat dan daerah, beberapa situs luar negeri dan bahkan situs ojek online juga dibobol," ungkap Rikwanto.
Haikal tidak semata bertujuan mencari keuntungan saat ingin menjebol suatu situs. Tapi, ia juga sering meretas suatu situs, seperti situs lembaga tertentu, demi "unjuk gigi".
"Untuk menunjukkan kelasnya, bahwa dia bisa membobol situs tertentu dengan mudahnya," kata Rikwanto.
"Itu dari pengakuan mereka, mereka yang cerita. SH menceritakan itu ke mereka karena sudah saling percaya," sambungnya.