Pembunuhan Sadis
Memilukan, Pengakuan Bayi Selamat Korban Pembunuhan Sekeluarga: Teman Ayah yang Terakhir Datang
“Dari cerita tadi, dia (Kinara) berondok di bawa kolong tempat tidur setelah melihat abang, kakak dan ibunya berdarah.
Bahkan, manajemen RS Mitra Medica juga melarang keluarga mengambil gambar lewat ponsel.
Kinara mengalami luka serius pada bagian mata sebelah kiri bengkak besar, dan bagian kepala yang memar dan bengkak.
Tapi, ia sadar, dan bisa diajak berbincang-bincang meskipun selalu merengek kesakitan.
“Memang tidak boleh ambil gambar, dilarang oleh manajemen dan polisi alasan karena privasi. Tadi saya sudah masuk dan melihat kondisinya. Mata kirinya bengkak sekali besarnya, dan kami tadi juga tanya siapa yang datang, jawab anak itu teman ayah,” ujar seorang perawat yang meminta identitasnya tidak dipunglikasi kepada Tribun Medan.
Perawat berbadan gempal itu juga menyampaikan, nilai hemohlobi Kinara turun disebabkan pendarahan di bagian mata kiri.
Hingga pukul 16.20 WIB, belum ada pihak yang bertanggungjawab sehingga Kinara masih berada di UGD.
Ia menambahkan, pihak kepolisian berencana merujuk Kinara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut.
Bila tidak jadi dirujuk, tim dokter RS Mitra Medica, akan merawat Kinara di ruang ICU agar mendapatkan perawatan intensif.
“Untuk keamanan pasien, akhirnya petugas kepolisian merujuk Adek Kinara ke RS Bhayangkara. Baru saja. Kalau di liat dari lukanya bekas benda tumpul,” ujarnya melalui pesan whatApp, kepada Tribun Medan, Minggu (9/4/2017) pukul 21.00 WIB.
Sedangkan, Yani keluarga yang menunggu di Rumah Sakit Mitra Medica menceritakan, kondisi Kinara cukup parah dan sulit dikenali karena luka pada bagian mata sebelah kiri.
“Kasihan sekali, cukup tragis. Bengkak pada bagian matanya besar sekali, biru besar, kayak bukan Kinara, sulit dikenali,” katanya menceritakan kepada keluarga yang datang.
Dia mengungkapkan, Kirana sadar, dan bisa bicara pelan-pelan, kepada keluarga yang datang.
Namun, butuh istirahat agar cepat pulih dan tenang.
“Dari cerita tadi, dia (Kirana) berondok di bawa kolong tempat tidur setelah melihat abang, kakak dan ibunya berdarah. Mungkin setelah digorok itu, meninggal dunia, dia melihat keluarga tidak bergerak, jadi berondok,” ujarnya sembari meneteskan air mata.
Ia menceritakan, ihwalnya mendapat kabar dari tetangga bahwa keponakannya sudah meninggal dunia karena adanya perampokan dan pembunuhan.