Warga Medan Diduga Tewas dalam Baku Tembak dengan Tentara Filipina

Menurut Martinus, sebagaimana informasi dari otoritas Filipina, DPO atas nama Muhammad Ilham Syahputra patut diduga meninggal dunia dalam pertempuran

Editor: Tariden Turnip
twitter
Div Humas Polri merilis empat WNI terduga teroris di Filipina 

TRIBUN-MEDAN.COM - Philippine National Police (PNP) memasukkan 7 WNI dalam rilis 36 orang Daftar Pencarian Orang (DPO) kelompok teroris yang melakukan serangan di kota Marawi,Filipina Selatan.

"Patut diduga mereka terlibat penyerangan kota Marawi kemarin-kemarin ini," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, Rabu (31/5/2017).

Baca: Setelah Pesawat Sriwijaya Tergelincir di Manokwari, Pesawat Kemenhub juga Nyungsep di Ambon

Baca: Uang NKRI Baru Jarang Ada di ATM, Ini Penjelasan Bank Mandiri

Ketujuh WNI yang diduga bergabung dengan kelompok teroris di Filipina Selatan adalah:

 1. Al Ikhwan Yusel (26) asal Palembayan, Sumatera Barat, berangkat ke Filipina pada 28 Maret 2017

2. Anggara Suprayogi (32), asal Cibodas, Tangerang, Banten, berangkat ke Filipina pada 15 April 2017

3. Yayat Hidayat Tarli (31), asal Kuningan Jawa Barat.

Ia berangkat ke Filipina bersama Anggara Suprayogi pada 15 April 2017

Baca: Dikira Boneka, Ternyata Ada Mayat Pria Tergantung Sudah 4 Hari

4. Yoki Pratama Windyarto (21), asal Banjarnegara, Jawa Tengah, berangkat ke Filipina pada 4 Maret 2017

5. Mochamad Jaelani Firdaus (26), asal Serang, Banten, berangka ke Filipina pada 7 Maret 2017

6.Muhamad Gufron (23), asal Serang, BanTen, berangkat ke Filipina pada 7 Maret 2017

7. Muhammad Ilham Syahputra (21), asal Medan, Sumatera Utara, berangkat ke Filipina pada tanggal 29 November 2016.

Baca: 10 Terdakwa Pelaku Sweeping Restoran Social Kitchen Divonis Bebas

Menurut Martinus, sebagaimana informasi dari otoritas Filipina, DPO atas nama Muhammad Ilham Syahputra patut diduga meninggal dunia dalam pertempuran di Marawi.

Namun, jasadnya belum ditemukan.

Belum diketahui 7 WNI yang jadi DPO pihak Filipina itu masih berada di Filipina Selatan atau tidak.

Baca: EDAN! Gadis 18 Tahun Ini Jual Keperawannya Alasannya Bikin Geleng Kepala

Namun Div Humas Polri baru memajang empat dari tujuh WNI yang diduga terlibat milisi Maute ini.

Militan tewas 89 orang

Korban tewas dari kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS bertambah menjadi 89 orang.

Dengan demikian jumlah korban tewas akibat pertempuran pasukan militer Filipina dengan kelompok militan Maute menjadi 129 orang.

Kata juru bicara militer Restituto Padilla Rabu (31/5/2017), sebanyak 960 warga sipil telah diselamatkan, dan sekitar 1.000 warga masih terjebak di Kota Marawi, Mindanao, Filipina Selatan.

Dia mengatakan pasukannya telah menyisir dan menguasai hampir 90 persen dari kota Marawi, ketika lebih sepekan pertempuran berlangsung.

Padilla juga menyatakan video dari seorang pastor yang disandera yang tersebar mungkin sedang digunakan oleh militan sebagai alat propaganda.

Di tempat berbeda sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menuding pembiayaan dari para gembong narkoba mengalir ke kelompok militan Maute yang menyerbu kota Marawi.

Lebih jauh Duterte mengatakan, para pengedar narkoba yang terdesak oleh operasi pemerintah kemudian bergabung dengan Maute untuk mendapat perlindungan.

"Setelah mereka terdesak oleh perang anti-narkoba pemerintah, mereka kemudian menyebut diri mereka berjihad agar mendapat perlindungan dari kelompok itu," ujar dia.

Dia melanjutkan, perdangan narkoba menjadi akar konflik ini.

Sebab, lanjut Duterte, Marawi dikenal sebagai pusat peredaran sabu-sabu dan obat-obatan terlarang lain di Mindanao.

Duterte bahkan mengatakan, kakak beradik Maute yang menjadi pentolan kelompok itu memiliki laboratorium pengolahan sabu diMarawi setelah mempelajari bisnis itu di Manila.

Penggerebekan yang dilakukan aparat keamanan di halaman belakang kediaman ayah kakak beradik Maute itu, lanjut Duterte, luput dari sorotan media.

"Para pengikut Maute yang juga bekerja untuk beberapa politisi, diiming-imingi uang dan senjata api," kata Duterte.

Duterte menegaskan, kakak beradik Maute sebenarnya adalah para pengedar narkoba yang berpura-pura bersekutu dengan ISIShanya karena keberadaan pimpinan Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.

(Abdul Qodir/AP/Inquirer/The Philstar)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved