Cerita Seleb

Ibunda Swetlana Ceritakan Masa-masa Kritis yang Dihadapi Yana Zein sebelum Ajal Menjemput

Melihat kondisi anaknya itu, Swetlana menyarankan Yana memeriksakan diri ke dokter. Ia dan keluarganya pun membawa Yana ke rumah sakit.

Tribunnews/Regina Kunthi Rosary
Ibunda almarhumah Yana Zein, Swetlana Zein (kiri), menangis di Rumah Duka Fatmawati setelah berdebat dengan mantan suaminya Nurzaman Zein terkait prosesi pemakaman, Jumat (2/6/2017). Yana Zein Akhirnya dimakamkan secara Islami di TPM Bulak Lebar Cinere, Depok, Jawa Barat. Tribunnews/Regina Kunthi Rosary 

TRIBUN-MEDAN.com -  Artis peran Yana Zein mengembuskan napas terakhir dalam usia 50 tahun di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017) dini hari.

Sebelumnya, selama setahun belakangan Yana diketahui mengidap kanker payudara stadium akhir. Meski demikian, kepergian Yana dirasa mendadak oleh keluarganya, terutama sang ibu, Swetlana Zein.

Pasalnya, usai menjalani pengobatan di Cina lalu pulang ke Indonesia akhir pekan lalu, Yana mengaku sudah hampir sembuh.

Baca: Napak Tilas Riwayat Perjuangan Yana Zein Melawan Kanker Payudara Stadium Akhir

Baca: Pengakuan Adik Mendiang Yana Zein, Datang dalam Mimpi dan Sampaikan Pesan Memilukan Ini

Baca: Jenazah Polisi yang Tewas Dibacoki Diboyong ke RS Bhayangkara

 
Swetlana pun menjelaskan kronologi penurunan kondisi Yana hingga meninggal dunia.

"Waktu dijemput kelihatannya sudah sehat, fit, mukanya sudah bagus dan ceria. Dia juga bisa jalan dan lain-lain," kata di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (1/6/2017).

Seharian itu, lanjutnya, Yana tampak sehat-sehat saja meski sedikit kelelahan. Nafsu makannya juga masih ada.

Lalu, Senin besoknya, pesinetron senior itu menolak makan. Ia merasa tubuhnya lemas hingga mengalami sesak napas.

Baca: Amien Rais Bicara soal Uang Rp 600 Juta, Netizen Pertanyakan Kejanggalan Ini

Baca: Begini Kronologi Polisi Satres Narkoba yang Tewas Dibunuh

Baca: Cerita soal Rambut Palsu Yana Zein dan Ubun-Ubun yang Panas Bak Keluar Darah

Melihat kondisi anaknya itu, Swetlana menyarankan Yana memeriksakan diri ke dokter.

Ia dan keluarganya pun membawa Yana ke rumah sakit.

"Dokter bilang detak jantung Yana sampai 152, padahal yang normal itu cuma 90. Jadi harus segera diopname, dipasang alat, pompa, supaya detaknya normal. Terus alatnya kerja dan detaknya turun sampai mendekati normal, 100," kata Swetlana.

Ia pun merasa tenang melihat hal itu. Tapi tak bertahan lama, kondisi Yana kemudian tiba-tiba turun drastis. Saat di-rontgen, hasilnya ternyata ada cairan dalam paru-paru Yana.

Baca: Duh, Polisi Dibacoki di Lahan Garapan, Ini Tindakan Petugas Gabungan

Baca: Begini Kesaksian Ayu Azhari saat Memandikan Jenazah Yana Zein

Baca: Ibunda Berencana Memindahkan Makam Yana Zein, Ini Alasan Swetlana

"Ada air yang harus diambil, sudah cukup banyak 700 cc. Terus Yana kelihatannya agak sedikit berkurang sesaknya," ujar Swetlana. 

Namun mendadak Yana tak sadarkan diri ketika alat pacu jantung dipasang pada tubuhnya. 

"Dipasangkan macam-macam alat dan dikasih macam-macam obat terus, tapi Yana tetap enggak sadarkan diri," katanya. Sampai pada pukul 01.05 WIB, dokter menyatakan bahwa Yana telah meninggal dunia.

Andi Muttya Keteng Pangerang/Kompas.com

Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com dengan Judul: Ibunda Ungkap Kronologi Masa-masa Kritis hingga Meninggalnya Yana Zein

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved