Takut Suami Tahu Tak Perawan, Datangi Dokter yang Kembalikan Keperawanan dengan Bayaran Rp 5,3 Juta
"Para pemuda bisa berhubungan seks dengan bebas sebelum menikah. Lalu mengapa kita menyalahkan perempuan muda ketika mereka melakukan hal yang sama?".
Dia cemas tunangannya akan membatalkan pernikahan jika dia mengetahui kisah seksualnya di masa lalu.
"Saya pernah affair satu kali dengan seorang pria. Saat itu, saya tidak membayangkan betapa berat tekanan di lingkungan saya dan apa konsekuensinya. Jadi sekarang saya takut. Jika saya mengungkapkannya ke tunangan saya, saya yakin pernikahan kami akan dibatalkan," paparnya.
Agar bisa kembali perawan dengan cara hymenoplasty, Yasmine harus membayar hampir 400 dollar atau seitar Rp 5,3 juta.
Demi prosedur selama 30 menit itu, dia telah menabung selama beberapa bulan dan merahasiakannya dari keluarga dan tunangannya.
Sang dokter yang akan melakukan prosedur hymenoplasty adalah seorang spesialis ginekologi yang disebut dokter Rachid.
Rata-rata dia melakoni dua prosedur serupa dalam sepekan.
Rachid mengaku, 99 persen pasiennya didorong oleh rasa takut bahwa mereka akan membawa aib kepada keluarga dan kerabat.
Kebanyakan pasien, seperti Yasmine, ingin merahasiakan kenyataan bahwa mereka tak lagi perawan.
Akan tetapi, faktanya, selaput dara bisa robek oleh beragam sebab, seperti penggunaan tampon.
Bagaimanapun, para perempuan risau mereka akan dituduh telah melakukan hubungan seks sebelum menikah.
"Dokter spesialis ginekologi bisa memperbaiki selaput dara. Ini bukan sesuatu yang luar biasa. Namun, di sini beberapa dokter menolak melakukannya,” kata dokter Rachid.
“Saya pribadi melakukannya karena saya tidak sepakat dengan mereka yang menganggap keperawanan adalah hal yang disanjung-sanjung."
Rachid menambahkan, "Itu sangat menganggu saya. Sikap semacam itu adalah perwujudan dari budaya masyarakat yang didominasi pria lalu dibungkus dengan prinsip-prinsip agama. Saya jujur ketika saya mengatakan sikap semacam itu adalah dominasi pria dan saya melancarkan perang untuk melawannya."
Munafik
Tunisia dipandang sebagai pemimpin hak-hak perempuan di Afrika Utara, namun agama dan tradisi di sini menggariskan bahwa perempuan harus tetap perawan sampai tiba saatnya menikah.