GNPF MUI Disebut Terima Rp 1 Triliun setelah Temui Jokowi, Bachtiar Nasir Bilang Gini
"Kami juga sedang berkoordinasi bagaimana digelar acara halalbihalal antara ulama, umaroh dan umat. Jadi ini lebih luas, insya Allah," kata dia.
Para ulama GNPF-MUI tidak ingin ada perpecahan di antara elemen masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, komunikasi dengan siapa pun wajib dilaksanakan.
"Kami tidak ingin Indonesia perang saudara atau diperalat oleh yang menginginkan Indonesia pecah. Cita-cita kami, kembali ke NKRI yang utuh seperti yang dicita-citakan pendiri bangsa ini," kata Bachtiar.
Baca: Bumi dan Isinya Terus Ditambang dan Dikuras, Apakah Berat Bumi Berkurang?
Usai konferensi pers, Bachtiar menyatakan akan menggelar konsolidasi umat dalam rangka menyampaikan pesan dari pertemuan GNPF-MUI dengan Jokowi itu.
Bachtiar berharap pesan tersebut sampai ke tingkat akar rumput, antara lain dengan melakukan halalbihalal bersama elemen-elemen aksi Bela Islam.
"Kami juga sedang berkoordinasi bagaimana digelar acara halalbihalal antara ulama, umaroh dan umat. Jadi ini lebih luas, insya Allah," kata dia.
Baca: Tampak Kebahagiaan, Inilah Foto-foto Rizieq saat Merayakan Idul Fitri di Yaman
Bachtiar belum dapat memastikan apakah akan mengundang Presiden Joko Widodo dalam halalbihalal tersebut.
Pimpinan GNPF-MUI juga diisukan bertemu politisi Amien Rais setelah bertemu dengan Presiden Jokowi.
Amien Rais dikabarkan tidak setuju atas pertemuan tersebut. Kabar ini dibantah pengurus GNPF-MUI, Muhammad Lutfi Hakim.
Baca: Dalang Bom Bali Ini Malah Diadili Mahkamah Militer AS, Ini Dakwaannya
"Saya tegaskan, pertemuan dengan Amien Rais tidak ada. Kami pun baik-baik saja. Saya sudah berkomunikasi dengan Amien Rais. Saya tanya bagaimana pertemuan kami dengan Presiden, dijawab, bagus sekali," ujar Lutfi.
Pertemuan pimpinan GNPF-MUI dan Jokowi digelar di Ruang Oval Istana Merdeka, Jakarta tepat di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah atau Minggu.
Selama ini, GNPF-MUI dikenal gencar melancarkan kritik ke pemerintah, khususnya kepada Presiden Joko Widodo. Salah satunya melalui berbagai aksi unjuk rasa di Ibu Kota demi menindaklanjuti proses hukum Basuki Tjahaja Purnama atas perkara penodaan agama.
Pimpinan GNPF-MUI yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Dewan Pengawas Yusuf Muhammad Martak, Ketua Bachtiar Nasir, Wakil Ketua Zaitun Rusmin, juru bicara sekaligus tim advokasi Kapitra Ampera serta pengurus lainnya, yakni Habib Muchsin serta Muhammad Lutfi Hakim.