Baca Edisi Cetak Tribun Medan
Duh, Wakil Bupati Sanksi Tegas dr Riris yang Asyik Main Ponsel saat Pasien Mau Berobat
"Saya minta ditangani kepala puskesmas dulu, karena saya masih di Jakarta. Nanti pulang dari Jakarta akan saya panggil dr Riris Magdalena,"
Ia menjelaskan, sebenarnya niat Riris baik, saat mempertanyakan kepada keluarga pasien agar membawa ke rumah sakit baik.
Apalagi, peralatan medis di pukesmas terbatas alias tidak lengkap.
Ia mengungkapkan, pasien yang menderita sesak napas akan cepat mendapat oksigen bila dibawa ke rumah sakit.
Karena itu, dokter menyarankan keluarga pasien supaya mebawa pasien ke rumah sakit, agar dapat penanganan medis secara bagus.
Rapat
Sedangkan, Aminah mengatakan, rapat bersama seluruh staf Pukesmas Berastagi, kemarin.
"Seluruh petugas yang bekerja pada saat itu sudah dimintai keterangan. Dalam rapat itu, benar dr Riris Magdalena mengakui ada mengucapkan kata-kata yang mengecewakan keluarga pasien," katanya.
Dalam rapat itu, lanjutnya, Riris menyatakan sudah mohon maaf lewat media sosial Facebook. Jadi, sementara waktu, Riris tidak melayani pasien di Pukesmas Berastagi.
"Keputusan ini diambil mengindari kesalahan serupa. Ke depan, saya sebagai Kepala Pukesmas, akan berjuang mengembalikan image supaya masyarakat percaya lagi pada pelayanan Pukesmas Berastagi," ujarnya.
Dia bertekad, seluruh petugas Pukesmas Berastagi tidak akan pernah mengabaikan pasien. Pukesmas akan tetap memberikan pelayanan secara bagus dan profesional. Tapi, ia tidak bisa memastikan berapa lama Riris dibebastugaskan.
"Tapi pada intinya, dokter Riris dibebaskantugaskan sampai ada keputusan lanjutan dan suasana dingin. Artinya, mengindari, kemarahan masyarakat atau memperparah kondisi," katanya.
Ia mengklaim, keputusan pembebastugasan tersebut demi kebaikan Riris, supaya dapat menenangkan diri usai dirisak ribuan netizen.
Apalagi, Riris mengalami trauma.
Namun, ia menolak permintaan Tribun Medan, yang ingin melakukan wawancara dengan Riris.
Ia juga tidak berkenan memberikan nomor ponsel Riris, karena khawatir menimbulkan konflik.
(tio/tribun-medan.com)
Baca edisi selengkapnya di Harian Tribun Medan edisi Sabtu (8/7/2017).