Begini Kondisi Terakhir Hermansyah, Pakar IT ITB yang Alami Pengeroyokan Mengerikan

Hermansyah (46), pakar IT Institut Teknologi Bandung (ITB), korban pengeroyokan dan pembacokan sekelompok orang tak dikenal.

facebook.com
Pakar telematika, Hermansyah, yang dibacok oleh orang tak dikenal saat melintas di Tol Halim yang dimuat di Facebook FPI. (facebook.com) 

TRIBUN-MEDAN.com - Hermansyah (46), pakar IT Institut Teknologi Bandung (ITB), korban pengeroyokan dan pembacokan sekelompok orang tak dikenal, yang menjalani operasi di RS Hermina di Jalan Siliwangi, Pancoran Mas, Depok, Minggu (9/7/2017) telah berhasil melewati masa kritis.

Kondisi Hermansyah kini dinyatakan mulai stabil.

Hal itu dikatakan anggota tim dokter RS Hermina, dr Irfansyah yang ikut mengoperasi Hermansyah dan menanganinya, Minggu sore.

"Kondisinya sudah siuman namun masih tetap di ruang ICCU. Operasi berjalan lancar dan berlangsung selama satu jam," katanya, Minggu sore.

Baca: Istana Menjawab Kritik Menyasar Biaya Perjalanan Keluarga Presiden Jokowi Pakai Dana Pribadi

Baca: Pakar IT ITB yang Dibacok Ingin Bela Adiknya karena Mobilnya Diserempet

Baca: Wanita yang Diduga Lakukan Order Fiktif Ojek Online Kehilangan HP

Menurutnya operasi mulai dilakukan sejak pukul 12.00.

"Sebelum operasi, sekira pukul 10.30, kami observasi di UGD dan tekanan darahnya sempat drop. Namun kini kondisinya mulai stabil setelah dioperasi," katanya.

Ia menjelaskan saat pertama kali masuk ke RS Hermina dan ditangani tim dokter, kondisi Hermansyah cukup kritis.

"Korban masuk ke rumah sakit dan langsung kami tangani mulai Minggu pukul 04.50. Saat itu kondisi cukup kritis karena luka serius di leher sisi kiri, siku kiri, pergelangan tangan kiri, dan diatas telinga kiri," kata Irfansyah.

Sementara itu kerabat korban, Abdi Munif yang merupakan Ketua Ikatan Alumni (IKA) ITB Jakarta dan sempat menjenguk Hermansyah di RS Hermina mengatakan Hermansyah belum bisa diajak bicara meski sudah siuman pasca operasi yang dijalaninya.

"Menurut dokter, dia dalam masa pembersihan luka pasca operasi. Namun sudah keluar ruang operasi tadi," kata Abdi.

Menurutnya Hermansyah ditunggui oleh kakaknya. Sementara istri Hermansyah, Irina yang mengantar korban ke rumah sakit, dijemput penyidik Polres Metro Jakarta Timur, Minggu sore untuk membuat laporan dan dimintai keterangannya seputar kasus ini.

"Istrinya shock sekali. Karena kejadiannya kan di depan istrinya," katanya.

Istri Hermansyah Irina diketahui perempuan asal eropa timur.

Seperti diketahui Hermansyah dikeroyok dan dianiaya sekelompok orang di ruas Tol Jagorawi di KM 6, Jakarta Timur, Minggu dinihari.

Salah satu pelaku diketahui membawa senjata tajam dan menusuk serta membacok korban.

Dengan kondisi luka parah dan bersimbah darah, Hermansyah dilarikan istrinya dengan Avanza warna putih yang mereka kendarai ke RS Hermina, Depok.

Pjs Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus menegaskan pihaknya belum dapat memastikan dan menyimpulkan apakah pengeroyokan dan penganiayaan sekelompok orang terhadap Hermansyah ini adalah murni tindakan kriminal atau ada motif politis lain, seperti akibat pernyataan Hermansyah yang mengatakan bahwa chat mesum Imam Besar FPI Habib Rizieq dengan Firna Husein adalah hoax.

"Untuk motifnya, apakah terkait dengan pernyataan korban tersebut atau tidak, masih dalam penyelidikan dan didalami. Penyelidikan motif ini akan dilakukan penyidik Polres Jakarta Timur," kata Firdaus, Minggu.

Sebab kata dia, meski Hermansyah dirawat di RS Hermina Depok, peristiwa kejadian penganiayaan terhadap Hermansyah terjadi di wilayah Jakarta Timur.

"Keluarga korban juga telah membuat laporan di Polres Jakarta Timur dan dimintai keterangannya di sana," kata Firdaus.

Meski begitu kata Firdaus pihaknya sempat membantu melakukan pemeriksaan saksi dan pengecekan TKP saat mendapat informasi adanya korban penganiayaan luka senjata tajam yang bersimbah darah masuk ke RS Hermina Depok, Minggu dinihari.

Firdaus menuturkan dari hasil pemeriksaan saksi dan cek TKP tersebut, diketahui bahwa saat kejadian Hermansyah yang mengendarai mobil Avanza B 1086 ZFT putih bersama istrinya Irina, juga beriringan dengan mobil yang dikendarai adiknya.

"Pada hari Minggu 9/7/2017 sekitar jam 04.00, korban dan adiknya menggunakan 2 mobil dari arah Jakarta bermaksud pulang ke Depok. Korban menggunakan mobil Toyota Avanza B 1086 ZFT," kata Firdaus, Minggu (9/7/2017).

Ketika iringan mobil berjalan pulang, di Tol Jagorawi mobil yang dikendarai adiknya kejar-kejaran dan saling pepet dengan mobil sedan.

"Sehingga mobil adiknya kesenggol dan korban berinisiatif membantu adiknya dengan mengejar mobil sedan tersebut," kata Firdaus.

Namun dari arah belakang ada mobil Honda Jazz yang merupakan teman dari pengendara mobil sedan yang memepet mobil adik korban.

"Sekitar KM 6 Tol Jagorawi mobil korban disuruh menepi oleh pelaku kemudian korban oleh pelaku disuruh membuka pintu," katanya.

Setelah korban turun langsung diserang oleh para pelaku yang berjumlah sekitar 5 orang.

"Dan seorang diantaranya menggunakan sajam setelah itu para pelakunya melarikan diri," tambah Firdaus.

Akibat kejadian tersebut, katanya, korban terluka di bagian kepala, leher dan tangan.

Lalu korban menyender di jok mobil dan sempat ditolong oleh petugas Jasa Marga kemudian korban dibawa ke RS Hermina Depok.

Tindakan kepolisian, kata Firdaus, mengecek korban di RS Hermina, melakukan cek TKP, memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti.

"Semuanya kami lakukan dengan berkoordinasi bersama Polres Metro Jakarta Timur. Sebab lokasi kejadian masuk wilayah Jakarta Timur," kata Firdaus.

(Warta Kota/Budi Sam Law Malau)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved