Nenek Rohaya Dikabarkan Hamil, Usai Berbulan Madu dengan Pemuda 16 Tahun, Mungkinkah?

Pasangan Suami Istri beda generasi, Selamet Riyadi (16) dan Rohaya (71) terus menuai perhatian publik.

TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Slamet Riyadi (16) berfoto bersama istri barunya Rohaya (71) saat ditemui di Hotel Batiqa, Palembang, Selasa (11/7/2017). Slamet dan Rohaya merupakan pasang suami isteri yang perbedaan umurnya cukup jauh. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

TRIBUN-MEDAN.com - Pasangan Suami Istri beda generasi, Selamet Riyadi (16) dan Rohaya (71) terus menuai perhatian publik.

Pasangan suami istri asal Kabupaten Ogan Komering Ulu itu pun berencana untuk segera memiliki momongan.

Namun rencana tersebut nampaknya akan menuai banyak halangan karena usia Rohaya yang saat ini telah memasuk masamenopause.

Dokter Spesialis Kandungan RSMH Palembang, DR. Dr K Yusuf Effendi SpOG (K) ‎menyampaikan kalau nenek Rohaya bisa hamil, namun kemungkinan untuk mendapatkan momongan sangat kecil.

Baca: Resmi Bercerai, Ini Penyebab Kirana Larasati dan Suami Cekcok Hebat Saat Anak Baru Tiga Bulan

Baca: VIDEO: PNS Ini Diprotes Warga Kota Kelahiran Jokowi, Sibuk Main Ponsel dan Merokok di Kantor

Baca: Hakim Kabulkan Gugatan Cerai tapi Kirana Larasati Belum Resmi Janda, Mengapa?

"Kemungkinan sangat kecil, bahkan hampir tidak mungkin karena ‎ibu Rohaya sudah berusia 71 tahun, artinya sudah masamenopause," ungkapnya kepada Tribunsumsel.com, Kamis (13/7/2017).

Dijelaskannya, masa menopause meru‎pakan keadaan berhentinya siklus mestruasi secara fisiologis yang membuat pematangan sel telur tidak dapat terjadi.

Nenek Rohaya dan suami barunya, Slamet
Nenek Rohaya dan suami barunya, Slamet ()

Sehingga dapat dikatakan, proses reproduksi sulit terwujud sekalipun ada upaya pembuahan oleh sperma yang berlangsung terus menerus.

" Jadi kalau secara medis ibu Rohaya tidak mungkin hamil, ini membutuhkan keajaiban bahkan ‎mukzijat dari Tuhan," tegasnya

Dikutip dari laman Kompas.com, ‎seorang wanita asal India, Rajo Devi (70) yang berhasil melahirkan bayi perempuan pada 28 November 2008 setelah menjalani pembuahan buatan (fertilasi in vitro).

Dokter Anurag Bishnoi dari pusat fertilasi di Negara Bagian Haryana, India, Senin (8/12/2017), mengatakan, Rajo Devi dan suaminya, Bala Ram (72), belum memiliki anak dan meminta pusat fertilasi membantu keinginan mereka untuk punya anak.

Baca: Pesta Seks Topeng Artis, CEO hingga Pengacara Terungkap, Tarifnya Bikin Terkejut

Baca: Pedangdut Cantik Ini Ogah Jadi Istri Ketiga Kiwil, Padahal Foto Pengantin Udah Tersebar

Baca: Awas, Modus Baru Penipuan! Harus Waspada Jika Ada Beli Rokok & Kopi Jumlah Banyak

Tak ada yang mustahil guys!

Risiko jika hamil di usia 40 ke atas

Risiko Kehamilan Usia di Atas 40 Tahun

Sementara itu ,Dikutip dari hamil.co.id, kehamilan yang dilakukan pada usia 40 tahun keatas tentunya memiliki resiko yang tinggi.

Pasalnya, Kondisi Fisik wanita usia 40 tahun sudah mulai menurun, akibat dari kondisi yang kurang optimal bagi perkembangan janin di dalam rahim.

Kondisi ini juga meningkatkan resiko munculnya kelainan dan gangguan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin.

Kondisi tidak optimal yang sering ditemui pada ibu hamil diatas usia 40 tahun adalah sebagai berikut.

1. Menurunnya kualitas kromosom yang dapat meningkatkan resiko kelahiran cacat, baik fisik maupun mental. Cacat mental yang sering terjadi adalah Down Syndrome, yang bisa mencapai satu kejadian dari 40 kelahiran. Kelainan lain yang dapat terjadi adalah kembar siam dan autisme.

2. Berkurangnya elastisitas panggul yang dapat menyulitkan ibu saat melahirkan.

3.Lemahnya rongga dan otot-otot panggul yang dapat memperparah kondisi ibu jika terjadi komplikasi, misalnya pendarahan.

4.Kualitas sel telur yang kurang bagus yang dapat menyebabkan cacat atau kelainan bawaan pada bayi.

5.Kualitas sel yang lemah dapat menyebabkan lemahnya penempelan janin pada rahim. Ketidakteraturan pada produksi telur juga meningkatkan resiko kehamilan anak kembar.

6.Berkurangnya stamina ibu saat melahirkan, sehingga kelahiran umumnya melalui operasi caesar. Berkurangnya stamina ini menyebabkan ibu lebih cepat merasa lelah.

7.Munculnya berbagai macam penyakit degeneratif seperti darah tinggi dan diabetes. Bahaya diabetes saat hamil dan darah tinggi, harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin, dan cacat lahir.

(Tribunsumsel.com, Yohanes Tri Nugroho)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved