Bangkrut dan Putus dari Awkarin, Bos Takis Entertainment Meninggal, Tenggak Racun Sianida?
CEO Takis Entertainment, Oka Mahendra Putra (22) dikabarkan meninggal dunia. Oka merupakan mantan kekasih Awkarin
TRIBUN-MEDAN.COM - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air.
Innalillahi wainna ilahi rajiun.
CEO Takis Entertainment, Oka Mahendra Putra (22) dikabarkan meninggal dunia. Oka merupakan mantan kekasih Awkarin yang telah lama menjalin hubungan dengan selebgram itu sejak 2016.
Dia menghembuskan nafas terakhir, Selasa (18/7/2017).
Kabar meninggalnya mantan kekasih selebgram Awkarin ini sedang beredar media sosial dan menjadi posting-an akun gosip selebriti pada Instagram, semisal @lambe_turah.
Baca: Mantan Kekasih Meninggal Diduga Bunuh Diri, Awkarin Posting Pesan yang Mengharukan
Baca: Pengakuan Putra Jeremy Thomas dan Pernyataan Polisi Saling Bertolak Belakang
Baca: Ditendang dari Pesbukers, Ayu Pamerkan Bunga dari Otis Hahijary, Permintaan Maaf Mantan Bos?
Admin @lambe_turah mem-posting foto jenazah, foto kenangan, foto papan informasi duka, serta screenshot percakapan soal penyebab meninggalnya Oka.
Dalam screenshot percakapan melalui aplikasi WhatsApp, Oka dikabarkan nekat menghakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Awkarin dan Oka
Akun anonim @updatein_ajah mem-posting screenshotpercakapan jika Oka bunuh diri karena terlilit utang.

Awkarin dan Oka Mahendra Putra
Dia dikabarkan meminum sianida, zat kimia sejenis yang digunakan Jessica Kumala Wongso dalam membunuh Wayan Mirna Salihin.
Betulkah Oka bunuh diri?
Hingga kini kabar tersebut masih simpang siur.
Keluarga belum memberi penjelasan soal kabar penyebab meninggalnya Oka.
Selamat jalan, Oka.
Bunuh Diri dalam Islam
Dikutip dari Muslim.or.id, ketika menghadapi cobaan hidup, sebagian orang mengambil “jalan pintas” dengan cara bunuh diri.
Padahal bunuh diri bukanlah solusi dan bukanlah jalan pintas, bahkan bunuh diri adalah dosa yang sangat besar dalam Islam.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan, bunuh diri adalah dosa besar.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS An Nisa: 29-30).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan diazab dengan itu di hari kiamat.” (HR Bukhari nomor 6105, Muslim nomor 110).
Maka bunuh diri itu adalah dosa besar yang paling buruk.
Baca: Lama Tak Muncul Tergabung Sekte Pemuja Seks, Penyanyi Terkenal Ini Dituntut Menyekap 6 Wanita
Baca: Pose Menantang Mantan Istri Penggawa Timnas yang Kini Alih Profesi Jadi DJ
Baca: Ditembaki Dituduh Pesan Narkoba, Anak Jeremy Thomas Shock Bikin Hati Ibunya Hancur
Namun, Ahlussunnah wal Jama’ah berkeyakinan bahwa orang yang bunuh diri itu tidak kafir.
Jika ia Muslim, maka ia tetap dishalatkan dengan baik karena ia seorang Muslim yang bertauhid dan beriman kepada Allah, dan juga sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda, “Dahulu ada seorang lelaki yang terluka, ia putus asa lalu mengambil sebilah pisau dan memotong tangannya. Darahnya terus mengalir hingga ia mati. Allah Ta’ala berfirman, 'Hambaku mendahuluiku dengan dirinya, maka aku haramkan baginya surga'.” (HR Bukhari nomor 3463, Muslim nomor 113).
Ketika seseorang menghadapi suatu permasalahan, akal yang sehat tentu akan setuju bahwa bunuh diri bukanlah solusi dari permasalahan tersebut.
Apapun permasalahannya, selama-lamanya bunuh diri bukanlah solusi.
Bunuh diri hanyalah bentuk lari dari permasalahan, bahkan justru ia akan menambah permasalahan-permasalahan yang lain bagi orang yang ditinggalkannya.
Ketahuilah bahwa setiap masalah yang kita hadapi itu pasti ada solusinya.
Karena Allah Ta’ala tidak akan membebani sesuatu kepada kita kecuali masih dalam batas kemampuan kita.
Allah Ta’ala berfirman, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS Al Baqarah 286).
Dan solusi dalam permasalahan hidup itu pasti akan bisa didapatkan jika kita kembali kepada Allah, kembali kepada agama, mendekatkan diri kepada Rabb kita dengan menjalankan berbagai ketaatan dan menjauhi segala larangan.
Karena demikianlah janji Allah Ta’ala, Ia adalah sebaik-sebaik penepat janji.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS Ath Thalaq 2).(*)
Like facebook
Tribun Medan eksis di Sosial Media:
Follow twitter @tribunmedan dan suka Facebook tribun-medan.com
Cek juga Instagram Tribun Medan di @tribunmedandaily temukan informasi menariknya.
Anda penggila bola? Suka Facebook Tribun PSMS