Wanita Cantik Ini Melahirkan Sendiri dan Tega Simpan Bayinya di Frezeer Kulkas, Begini Kisahnya
Seorang wanita berinisial SA menyimpan bayinya di dalam freezer. Video rekonstruksi cara melahirkan dengan metode water birth yang dilakukannya pun be
Uang itu tidak cukup untuk membiaya kehidupan sehari-hari dirinya bersama ibu dan seorang adiknya. Apalagi ayahnya sudah tidak ada.
Alasan terhimpit perekonomian inilah ia pun menerima pinangan DO menjadi istri keempat, karena istri pertama dan kedua telah bercerai dan menjadi madu istri ketiga.
Tiga tahun berumah tangga, SA merasakan segala kebutuhan perekonomiannya dipenuhi sang suami.
Mulai dari rumah, mobil, bahkan dibuatkan usaha seperti butik dan pencucian mobil dan motor.
Namun semua materi yang dimiliknya atas nama DO suami sirinya.
Meskipun begitu, hal itu tidak dipermasalahkan sampai akhirnya April kemarin, anak pertamanya berinisial BC usia 2,5 tahun hendak masuk sekolah.
Ia mendaftarkan anaknya di salah satu PAUD di Tarakan.
Ternyata salah satu syarat daftar anak sekolah harus memiliki akte kelahiran.
“Anaknya ditolak masuk sekolah, karena tidak ada akte kelahiran. Hal ini membuat SA menangis, padahal waktu itu SA sedang hamil, sehingga ini membuatnya stres," tutur Fanny.
Akhirnya SA berbicara dengan DO agar BC dibuatkan akte kelahiran. Saat itu, suaminya berkata gampang dan bisa diatur.

Namun, ditunggu-tunggu akte kelahiran juga belum ada. Tentu saja hal ini membuat SA semakin stres.
"Jadi menurut SA, DO ini hanya menjanjikan,” ungkap Fanny, Sabtu (5/8/2017).
Lantaran stres itulah, SA langsung berpikir bagaimana nanti nasib anak keduanya. Apabila dilahirkan, nasibnya akan sama dengan BC yang tidak memiliki akte kelahiran.
SA pun memiliki keputusan, untuk melahirkan seorang diri tanpa dibantu siapa pun, termasuk ibunya.
“Dari hasil tes psikotesnya SA ini memiliki kepribadian introvert atau tertutup. Jadi setiap masalah yang dihadapinya tidak pernah mau diceritakan kepada orang, dan dipendam sendiri oleh SA," kata Fanny lagi.
Hal inilah yang justru membuat SA semakin tertekan dan melakukan perbuatan keji ini dengan penuh kesadaran.