Inspiratif
Dr Eddy Berutu, Termotivasi Membangun Dairi Oleh Ayahnya Si Berjiwa Sosial
Ia dilahirkan dari keluarga yang mapan, namun tetap rendah hati, bersahabat, bersosial tinggi, dan menjunjung tinggi adat-istiadat.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Ia pernah menjabat sebagai General Manager dan Vice President PT Bank Permata, (Dahulu PT Bank Bali Tbk Tahun 1996 sampai 2001), Direktur PT Prudential Life Assurance (2000-2005).
Dia juga pernah menjabat Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (2005-2008), Presiden Direktur PT Media Asuransi (2007-2008), Direktur dan Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanartha (2008-2012), dan Direktur Pacific Insurance Conference Ltd Hongkong.
Kemudian sebagai pebisnis, Eddy bersama-sama dengan partner juga mendirikan sejumlah perusahan yang masih eksis sampai sekarang: PT JUMA Matawari (2011), PT JUMA Beraspati Indonesia (2015), dan PT JUMA WIAL Indonesia (2015), dan PT. Ture Ugari Nusantara.
Dengan pesan motivasi dari sang ayahandanya dan pengalaman memimpin beberapa perusahaan, sejatinya niat tulus Eddy Keleng Ate Berutu ingin membantu masyarakat Dairi, tentu dengan mengambil satu kebijakan, yaitu jadi kepala daerah kabupaten Dairi.
"Ayah saya seorang putra Dairi yang terkenal dalam membantu warga di Dairi. Banyak nasihatnya yang diberikannya untuk saya. Nasihat untuk membantu sesama, hingga berdirinya Yayasan Velentin Berutu," pungkasnya kala itu kepada Tribun-Medan.com.
Eddy Keleng Ate Berutu menambahkan, ingin mendedikasikan lebih banyak waktu, pengalaman, jaringan nasional, internasional untuk kepentingan lebih banyak orang dan tertantang untuk berkontribusi di lembaga publik yang mengemban misi pembangunan untuk masyarakat khususnya di Dairi.
Eddy Keleng Ate Berutu yang meraih gelar doktor S3 di STT IKAT Jakarta itu memiliki semangat belajar yang tinggi.
Hal itu juga diikuti oleh tiga anaknya, yaitu Dimitria Tabitha Berutu meraih gelar sarjana Hubungan Internasional di Universitas Sussex, Inggris, Humberto Berutu, dan Rod Fedricko yang tengah menempuh pendidikan di sekolah. (Abdi Tumanggor)
