Sudah 40 Tahun Rumah Adat Batak di Jerman Tetap Terawat dengan Baik
Pada 12 Agustus lalu Konsul Jenderal Hamburg, Sylvia Arifin meninjau Rumah Adat Batak di Werpeloh, Jerman
Berdasarkan rilis KJRI Hamburg, pembangunan Rumah Adat Batak dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Werpeloh, Jerman.
Material yang digunakan membangun Batakhaus berasal dari bahan setempat seperti batu Hümmlinger, dinding dari kayu ek, dan ilalang untuk atap.
Saat ini Rumah Batak menjadi ikon wisata dan menjadi kebanggaan kota Werpeloh.

Selain sebagai tempat wisata, Rumah Batak juga dijadikan sebagai museum suku Batak dengan dihiasi berbagai ornamen suku Batak dan berbagai benda budaya dari Indonesia lainnya.
Setiap pengunjung yang datang juga disuguhkan video singkat mengenai wisata Danau Toba dan asal-asul Rumah Batak.
Peringatan didirikannya Rumah Batak ke 40 tahun 2018 nanti diharapkan dapat memperkenalkan budaya Batak lebih luas lagi, tidak saja wilayah Werperloh.
Namun, juga di Niedersachsen serta membantu melestarikan budaya Batak di Jerman Utara dan mempererat hubungan historis antara masyarakat Sumatera Utara degan dengan masyarakat Jerman Utara.(*)
Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Ini Rumah Adat Batak yang Sudah 40 Tahun Berdiri di Warpeloh Jerman.