KASUS PEMBUNUHAN: Pdt Andreas Josep Tarigan Ditahan Polrestabes Medan, Ini Keterangan GBKP

Pada Selasa (19/9/2017) kemarin, Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan menangkap Pendeta GBKP, Andreas Josep Tarigan

Editor: Salomo Tarigan
handover
Andreas Josep Tarigan, pendeta GBKP buronan kasus pembunuhan yang ditangkap Satreskrim Polrestabes Medan, Selasa (19/9/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,  MEDAN - Pada Selasa (19/9/2017) kemarin, Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan menangkap Pendeta Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), Andreas Josep Tarigan karena terlibat pembunuhan pengusaha galian C, Tahan Ginting. Andreas ditangkap di Jl Taman Sakura, Blok L1, Bekasi, setelah sempat buron selama setahun. 

Baca: Amankan Aset, Pemko Medan Ambil Alih Pasar Pringgan Selasa Pekan Depan

Baca: Gak Dapat Ambulans dari RSUD, Ibu Menangis Membawa Jasad Bayinya Naik Angkot

Baca: Ribuan Jemaah Penuhi Lapangan Benteng Memeriahkan Tahun Baru Islam 1439 Hijriah

Setelah penangkapan ini bergulir, belakangan Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) GBKP Klasis Bekasi-Denpasar menyanggah keterangan polisi yang menyebut Andreas buron. Selama ini, pihak BPMK GBKP Klasis Bekasi-Denpasar menyebut Andreas kooperatif.

"Pendeta Andreas tidak ikut melakukan tindak kekerasan terhadap saudara Tahan Ginting. Maka hal ini perlu pemeriksaan dan pembuktian dalam proses pengadilan atas praduga tak bersalah," kata Ketua BPMK GBKP Klasis Bekasi-Denpasar, Pdt Ekwin Wesly Ginting dalam siaran persnya, Kamis (21/9/2017).

Ekwin mengatakan, adanya keterangan bahwa Andreas tidak terlibat berdasarkan fakta persidangan yang digelar beberapa waktu lalu. Meski demikian, ia juga tak menampik adanya fakta persidangan yang menyebut Andreas terlibat langsung melakukan tindak kekerasan pada Tahan Ginting, hingga membuat pengusaha galian C itu mati.

"Peristiwa yang terjadi ini (pembunuhan) tidak ada hubungannya dengan kedudukan beliau (Andreas) sebagai pendeta, maupun sebagai Ketua Klasis," ungkap Ekwin.

Setelah kejadian pembunuhan pada 22 Oktober 2016 silam, kata Ekwin, Andreas juga langsung melapor ke Polsek Pancur Batu. Bahkan, pada Februari 2017 lalu, Andreas secara sukarela melakukan klarifikasi di Polrestabes Medan.

"Pendeta Andreas tidak pernah mendapatkan panggilan dari polisi baik sebagai saksi maupun sebagai tersangka. Hal ini juga dibuktikan dengan terbitnya paspor dan visa rencana keberangkatan ke Korea Selatan untuk kegiatan perjalanan rohani bersama ketua Klasis se-GBKP," kata Ekwin.

Pada saat pembunuhan terjadi, kata Ekwin, Andreas yang kebetulan berasal dari Desa Namorih, Pancur Batu tengah menghadiri suatu kegiatan di BPMK RC Sukamakmur. Ketika itu, ia dimintai tolong jemaatnya untuk melerai pertikaian antara panitia pembangunan GBKP Desa Namorih dengan mendiang Tahan Ginting.

Sehingga, kata Ekwin, tidak benar Andreas ikut melakukan penganiayaan. Posisi Andreas pada saat itu hanya sebagai penengah.

Baca: Tekuk Thailand di Kandangnya, Gini Hitung-hitungan Timnas U16 Lolos Putaran Final Piala Asia

"Biro Hukum GBKP Klasis Bekasi-Denpasar dan Moderamen GBKP akan terus mendampingi dalam proses ini. Demikian yang bisa kami sampaikan," kata Ekwin.

Walaupun pihak GBKP mati-matian membela Andreas, polisi tetap berkeyakinan menangkap dan menahannya. Polisi dengan tegas mengatakan bahwa Andreas adalah buronan.

"Kan teman-teman sudah tahu keterlibatannya. Ya, memang statusnya begitu (buronan)," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah.

Febri mengatakan, orang yang terlibat dalam pembunuhan Tahan Ginting tentunya wajib ditahan. Terlebih, banyak saksi-saksi yang melihat langsung kejadian ini.

"Ya, kan sudah kami tangkap dan kami tahan. Teman-teman sudah tahu lah itu. Memasang buronan kok," kata perwira berpangkat dua melati emas di pundak ini.(Ray/tribun-medan.com) 

                                              *******

                                         Klik Berita Lainnya  

                                      # BeritaBREAKINGNEWS  

 

TEROR: Kepala Babi Bikin Heboh Balai Minang, 4 Saksi Diperiksa, Kapolda Imbau Warga Medan Tahan Diri

 Gak Dapat Ambulans dari RSUD, Ibu Menangis Membawa Jasad Bayinya Naik Angkot

 KASUS PEMBUNUHAN: Pdt Andreas Josep Tarigan Ditahan Polrestabes Medan, Ini Keterangan GBKP 

Pembunuh Wanita Cantik di Apartemen ternyata Driver Ojek Online

 

                                           #BeritaSELEB  

Lama Tiada Kabar, Tyas Mirasih Muncul dengan Kabar Kecelakaan, Warganet Merasa Ngilu 

Gara-gara Video Klip I Am Me, Penyanyi Ini Dianggap Telah Melupakan Tuhan

 Tommy Kurniawan Taarufan, Mantan Istri Mesra dengan Kekasih Baru, Netizen: Lebih Cocok yang Ini 

                                           # BeritaTERPOPULER 

Kisah Anak DN Aidit, Puluhan Tahun Ilham Berat Menuliskan Nama Belakang

 Mengenang G30S: Korban Dicungkil Matanya? Ini Hasil Lengkap Autopsi yang Jarang Diketahui

 Babysitter Ini Ketahuan Minum ASI Milik Anak Majikan, Mengaku untuk Obat 

Memergoki Teman yang Selingkuh? Ini Langkah yang Bisa Anda Lakukan

  

                                         #BeritaHebohMedsos    

 Ngeri, Nekat Masuk ke Lubang Misterius, Isi di Lubang Mengagetkan saat Dilihat

Fotonya Mandi Uang Bikin Heboh, Ternyata Kisah Hidup Dato Seri Vida Memilukan

 Gempar Bule Ganteng Jadi Driver Ojek Online, Tujuannya Menohok dan Bikin Kita Merinding

 

                                   #BeritaVIDEO 

 

HEBOH! Pria Berambut Cepak Bawa Pisau, Panjat Masjid Nurul Ikhawan hingga Kubah, Ini Videonya

TAK Kuat Melihatnya, Derita Bayi Penderita Hidrosefalus dan Kedua Ortu yang hanya Buruh Tani

TAK Kuat Melihatnya, Derita Bayi Penderita Hidrosefalus dan Kedua Ortu yang hanya Buruh Tani

Subscribe YouTube @Tribun-Medan 

  

                                #BeritaSPORT 

 PSMS Takluk 1-2 di Kandang PSIS, Ada yang Tak Terlihat Wasit, Pelatih:Tadi Derry Dipukul Lawan

SAH! Djanur Latih PSMS Medan, Budi Hargo: Semoga berkah

 Man United dan Chelsea Kebagian Lawan Berat di Babak 16 Besar

                                                                          #BeritaALAMAK 

 

      

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved